SPBU Keritang Hulu Diduga Kebal Hukum Terkait Penyelewengan BBM Bersubsidi

Posted by On Tuesday, November 28, 2017


Keritang Hulu, (puterariau.com) ---

Kejadian menegangkan terjadi di Desa Keritang Hulu, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau, Minggu malam (26/11/17) sekitar pukul 22.30 WIB.

Berawal ketika 3 orang jurnalis melakukan peliputan penyelewengan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di SPBU Keritang Hulu dengan nomor SPBU 13.292.602.

Terlihat di lokasi SPBU puluhan jerigen berjejer. Tampak juga salah seorang petugas sedang melakukan pengisian BBM jenis bensin ke salah satu jerigen.

Salah seorang wartawan online Alviman Hulu melaksanakan peliputan dengan mengambil video sembari melakukan siaran langsung melalui media sosial facebook. Sementara, dua orang jurnalis lainnya berinisial (Fer) dan (Ed) mengambil dokumen berupa video dan gambar peristiwa di sekitar lokasi.

Oknum security SPBU mencoba menghalangi ketiga jurnalis tersebut. Beberapa orang yang berada di sekitar lokasi yang diduga sebagai agen pengecer BBM subsidi tampak merasa tak terima dengan kehadiran ketiga jurnalis. Hal itu terlihat dari raut wajah mereka yang merengut.

Ketiga jurnalis itu pun masih bertahan di lokasi dan masih mengambil dokumen berupa video. Tiba-tiba oknum security yang tadinya sudah menjauh dari lokasi secara bersama-sama dengan beberapa oknum agen pengecer kembali mendekati wartawan yang sedang mengambil dokumen video. 

Rombongan oknum security tersebut sepertinya tersulut emosi.
Apalagi dengan adanya beberapa oknum agen pengecer yang berperan sebagai provokator yang memancing emosi orang lain yang berada disekitar lokasi untuk menghakimi jurnalis Alviman Hulu yang sedang menjalankan tugas.

"Hajar, libas, giling aja lah," suara massa memancing emosi terdengar dari belakang.

Rekan wartawan memilih mundur dan menghindar sambil mengatakan bahwa negara ini negara hukum dan tidak dibenarkan main hakim sendiri.

"Ini negara hukum pak, jangan main hakim sendiri, Kami hanya menjalankan tugas, mohon dipahami," ujar Alvin kepada massa.

Akhirnya massa memilih mundur dan tidak sempat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Alviman Hulu ketika dikonfirmasi hal ini mengatakan bahwa dirinya melakukan peliputan sembari melakukan siaran langsung melalui sosial media facebook karena merupakan cara yang efektif.

"Meliput dengan cara live di sosial media, menurut saya sangat efektif. Publik dapat mengetahui peristiwa apa yang sedang terjadi, jikalau ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, paling tidak ada orang lain yang mengetahui sebab dan kronologis terjadinya suatu peristiwa tersebut," ujarnya.

Alvin menambahkan bahwa SPBU Keritang Hulu ini sepertinya kebal hukum. Dimana beberapa kali telah diekspos atas penyelewengan penyaluran BBM subsidi, namun tidak ada upaya-upaya pencegahan dan upaya tindakan hukum dari pihak terkait.

"Luar biasa SPBU Ini, sepertinya kebal hukum, mungkin karna pengelolanya orang berduit, ya itulah susah kita bilangnya. Sudah berapa kali di ekspos pun, tak ada juga perubahan, kasihan masyarakat jika hal ini dibiarkan," tandasnya. 

Apalagi Kecamatan Kemuning sedang ngotot untuk menjadi ibukota Kecamatan Insel ternyata kerap kali bermasalah. Egoisme kesukuan dan kelompok sangat tinggi, aturan tak berjalan dan penuh dengan masalah, sehingga perlunya kembali dievaluasi terkait hal tersebut. (pr/rls)



back to top