Nias Utara, (puterariau.com)
Salah satu kegiatan fisik bronjong Dinas Pemukiman dan perumahan rakyat (Tarukim) Kabupaten Nias Utara tahun 2017 dari APBD sebesar Rp.100.000.000 (Seratus Juta Rupiah) di luar pemotongan pajak terkesan asal jadi dikerjakan.
Berdasarkan pantauan putrariau.com Kamis lalu (04/01/2018) kondisinya asal-asalan. Pembangunan bronjong ini adalah salah satu program Pemerintah Kabupaten Nias Utara untuk mengatasi longsor dan penahanan tepi pantai di lokasi pantai Fofola Indah di Desa Banua Gea Kecamatan Tuhemberua Kabupaten Nias Utara.
Namun pada kondisi fisik bangunan yang telah dilaksanakan tidak menggambarkan hasil yang sebenarnya karena tampak amburadul.
"Tidak sesuai harapan masyarakat Nias Utara apalagi bagi masyarakat setempat di lingkungan pembangunan bronjong tersebut," ujar sumber di lapangan.
Pada Jum'at 5 Januari 2018, Putera Riau mencoba mengkonfirmasi kepada Kepala Dinas Tarukim Bazisokhi Hulu SIP MM di ruang kerjanya. Terkait pembangunan itu telah di-PHO dan dana telah dicairkan.
Menurutnya kondisi fisik bangunan bronjong itu dikarenakan gejala alam atau banjir makanya fisiknya seperti begitu.
Kondisi brojong yang ambruradul itu terjadi setelah di PHO, menurut analisanya pembangunan itu sudah sesuai dengan bestek dan perencanaan. Apabila fisik bangunan bronjong tersebut amburadul, disebutkan kan masih ada dana pemeliharaan.
Ditanya seputar kapan di PHO-kan, Kepala Dinas Bazisokhi Hulu mengaku tidak mengetahui lebih detil.
"Lebih baik konfirmasi saja sama PPK Asokhiwa Zebua," ujar Kadis Tarukim.
Pada saat itu Asokhiwa Zega tidak ada di kantor, lalu mencoba menghubungi melalui telepon seluler 082160733xxx, namun tidak tersambungkan.
Kepala Dinas Pemukiman dan Perumahan Kabupaten Nias utara Bazisokhi Hulu SIP MM dinilai kurang tegas pada rekanan dan PPK untuk mengawasi pekerjaan bronjong pantai Fofola Indah Desa Banua Gea Kabupaten Nias Utara.
Sejumlah elemen minta kepada Bupati M Ingati Nazara agar mengevaluasi kembali Kadis Perukiman dan Perumahan Kabupaten Nias Utara yang bekerja tidak maksimal. (ken gea)