PEKANBARU- Dukungan masyarakat yang terus menguat di seantero Riau dan juga hasil survei bulan Mei ini yang menempatkan pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Firdaus-Rusli di tempat teratas dengan raihan suara di atas 30 persen.
Hasil tersebut sekaligus semakin membuat optimistis tim pemenangan pasangan yang diusung Partai Demokrat dan PPP tersebut.
Jika kemenangan itu terwujud, maka DR H Firdaus ST MT akan menorehkan namanya sebagai Walikota pertama di Riau yang 'promosi' jadi Gubernur.
"Melihat dukungan luar biasa masyarakat Riau saat ini, Insha Allah kenginan Pak Firdaus menjadi Gubernur Riau periode 2018-2024 bakal dapat diwujudkan," kata Ketua Tim Pemenangan Paslon Firdaus-Rusli, DR H Chaidir,MM kepada awak media, di Pekanbaru.
Namun begitu, Chaidir meminta segenap tim pemenangan untuk terus merapatkan barisan dan memperkuat soliditas bersama para pendukung paslon nomor urut 3 lainnya.
"Dukungan dari seluruh kabupaten/kota memang semakin bagus dan peningkatannya sangat luar biasa. Mudah-mudahan dengan tim yang semakin kompak dan solid, target kita untuk mengantarkan pasangan Firdaus-Rusli ke kursi Riau 1 dan Riau 2, terwujudkan. Insha Allah," kata Chaidir, yang juga mantan Ketua DPRD Riau tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun, hasil survei bulanan yang dilakukan tim internal dan eksternal, memperlihatkan peningkatan signifikan dukungan masyarakat serta ketertarikan pemilih untuk menetapkan pilihan pada pasangan Firdaus-Rusli.
Salah satu faktor yang membuat pemilih 'jatuh hati' pada paslon ini adalah sikap keduanya yang sangat bersahaja selama masa kampanye maupun sosialisasi, serta didukung oleh kecerdasan intelektual dan spiritual Firdaus-Rusli yang diterjemahkan dalam bentuk program kerja jika nanti mereka terpilih memimpin Provinsi Riau.
"Salah satunya faktor itu yang membuat dukungan masyarakat banyak beralih dari paslon lain kepada pasangan Firdaus-Rusli. Di mata masyarakat saat dilakukan survei, sosok Pak Firdaus dinilai sangat cocok untuk menjadi pemimpin Riau dan sekaligus paling siap untuk membawa Riau keluar dari berbagai krisis saat ini," kata Chaidir menjelaskan tentang beberapa point penting terkait hasil survei internal yang dilakukan rutin tiap bulan, sejak Maret silam.
Sebagai tambahan, jika H Firdaus memang diamanatkan menjadi Gubernur Riau, maka Doktor Ilmu Pemerintahan lulusan cumlaude IPDN Jatinangor, Bandung itu, juga bakal mencatatkan diri sebagai Gubernur Riau pertama yang 'promosi' dari Walikota.
Dalam sejarah pemilihan Gubernur di Riau sejak masa orde baru hingga pemilihan langsung, memang, belum satupun Walikota di provinsi ini, baik Pekanbaru maupun Dumai, yang mampu 'naik status' menjadi Orang Nomor Satu di Riau. Tercatat sejak empat periode terakhir Gubernur di Riau, seluruhnya berasal dari Bupati.
Itu dimulai dari Saleh Djasit yang naik dari Bupati Kampar menjadi Gubernur Riau periode 1998-2003. Lalu, disusul Rusli Zainal dari Bupati Indragiri Hilir menjadi Gubernur Riau dua periode; 2003-2008 dan 2008-2013, serta kemudian Annas Maamun dari Bupati Rokan Hilir menjadi Gubernur Riau periode 2014-2019. Nama terakhir yang disebut, hanya menjalani jabatannya selama 7 bulan karena tersandung kasus korupsi dan digantikan pasangannya, Arsyadjuliandi Rachman.
Sementara Cagubri DR H Firdaus yang dihubungi melalui telepon menyambut hangat dukungan dari berbagai kalangan tersebut. Firdaus juga menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi masyarakat terhadap program dan kegiatan kampanye dialogis yang dilakukannya selama ini. "Jika masyarakat memberikan amanah dan kepercayaan kepada kami berdua untuk memimpin Provinsi Riau, saya dan Pak Rusli Effendi, Insha Allah siap menjalankan program-program yang sudah digulirkan tersebut," kata Firdaus.(rls)
Hasil tersebut sekaligus semakin membuat optimistis tim pemenangan pasangan yang diusung Partai Demokrat dan PPP tersebut.
Jika kemenangan itu terwujud, maka DR H Firdaus ST MT akan menorehkan namanya sebagai Walikota pertama di Riau yang 'promosi' jadi Gubernur.
"Melihat dukungan luar biasa masyarakat Riau saat ini, Insha Allah kenginan Pak Firdaus menjadi Gubernur Riau periode 2018-2024 bakal dapat diwujudkan," kata Ketua Tim Pemenangan Paslon Firdaus-Rusli, DR H Chaidir,MM kepada awak media, di Pekanbaru.
Namun begitu, Chaidir meminta segenap tim pemenangan untuk terus merapatkan barisan dan memperkuat soliditas bersama para pendukung paslon nomor urut 3 lainnya.
"Dukungan dari seluruh kabupaten/kota memang semakin bagus dan peningkatannya sangat luar biasa. Mudah-mudahan dengan tim yang semakin kompak dan solid, target kita untuk mengantarkan pasangan Firdaus-Rusli ke kursi Riau 1 dan Riau 2, terwujudkan. Insha Allah," kata Chaidir, yang juga mantan Ketua DPRD Riau tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun, hasil survei bulanan yang dilakukan tim internal dan eksternal, memperlihatkan peningkatan signifikan dukungan masyarakat serta ketertarikan pemilih untuk menetapkan pilihan pada pasangan Firdaus-Rusli.
Salah satu faktor yang membuat pemilih 'jatuh hati' pada paslon ini adalah sikap keduanya yang sangat bersahaja selama masa kampanye maupun sosialisasi, serta didukung oleh kecerdasan intelektual dan spiritual Firdaus-Rusli yang diterjemahkan dalam bentuk program kerja jika nanti mereka terpilih memimpin Provinsi Riau.
"Salah satunya faktor itu yang membuat dukungan masyarakat banyak beralih dari paslon lain kepada pasangan Firdaus-Rusli. Di mata masyarakat saat dilakukan survei, sosok Pak Firdaus dinilai sangat cocok untuk menjadi pemimpin Riau dan sekaligus paling siap untuk membawa Riau keluar dari berbagai krisis saat ini," kata Chaidir menjelaskan tentang beberapa point penting terkait hasil survei internal yang dilakukan rutin tiap bulan, sejak Maret silam.
Sebagai tambahan, jika H Firdaus memang diamanatkan menjadi Gubernur Riau, maka Doktor Ilmu Pemerintahan lulusan cumlaude IPDN Jatinangor, Bandung itu, juga bakal mencatatkan diri sebagai Gubernur Riau pertama yang 'promosi' dari Walikota.
Dalam sejarah pemilihan Gubernur di Riau sejak masa orde baru hingga pemilihan langsung, memang, belum satupun Walikota di provinsi ini, baik Pekanbaru maupun Dumai, yang mampu 'naik status' menjadi Orang Nomor Satu di Riau. Tercatat sejak empat periode terakhir Gubernur di Riau, seluruhnya berasal dari Bupati.
Itu dimulai dari Saleh Djasit yang naik dari Bupati Kampar menjadi Gubernur Riau periode 1998-2003. Lalu, disusul Rusli Zainal dari Bupati Indragiri Hilir menjadi Gubernur Riau dua periode; 2003-2008 dan 2008-2013, serta kemudian Annas Maamun dari Bupati Rokan Hilir menjadi Gubernur Riau periode 2014-2019. Nama terakhir yang disebut, hanya menjalani jabatannya selama 7 bulan karena tersandung kasus korupsi dan digantikan pasangannya, Arsyadjuliandi Rachman.
Sementara Cagubri DR H Firdaus yang dihubungi melalui telepon menyambut hangat dukungan dari berbagai kalangan tersebut. Firdaus juga menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi masyarakat terhadap program dan kegiatan kampanye dialogis yang dilakukannya selama ini. "Jika masyarakat memberikan amanah dan kepercayaan kepada kami berdua untuk memimpin Provinsi Riau, saya dan Pak Rusli Effendi, Insha Allah siap menjalankan program-program yang sudah digulirkan tersebut," kata Firdaus.(rls)