Pekanbaru, (puterariau.com)
Herri Tony Chaniago mendapat perlakuan penganiayaan oleh security SPBU M Poin pada pukul 16:45 WIb di Jalan Kaharudin Nasution Kecamatan Simpang Tiga Bukit Raya Kota Pekanbaru pada Jumat sore (27/10).
Saat ditemui di Polsek Bukit Raya, Heri Antoni Chaniago yang juga seorang wartawan Asatunews.co menyampaikan kronologis kejadian kepada eman melayu wartawan Putera Riau.
"Sore itu saya melihat ada mobil mengisi BBM jenis premium, melihat itu saya tau itu subsidi semua orang berhak akan itu, lalu Heri Antoni Chaniago sorongkan Honda Supra saya agar diisi juga, tapi security melarang dan mengarahkan saya ke Pertalite. Saya tetap ngotot agar dapat mengisi premium, maka saling perang mulut karena tidak mau diarahkan ke Pertalite, seorang security kesal sampai menarik dan mencakar hingga saya luka di bagian jari tengah," ungkapnya.
Dengan perlakuan yang sangat tidak wajar dari seorang security, Heri Antoni Chaniago langsung melaporkan ke Mapolsek Bukit Raya dan langsung dilakukan visum.
Heri Antoni Chaniago berharap Polsek Bukit Raya memproses security yang arogan itu.
"Saya minta kepada Pertamina agar memberikan tindakan tegas kepada SPBU macam itu karena apa alasan sepeda motor tidak boleh diisi dengan permium hanya mobil mewah yang dapat mengisi premium," ungkapnya.
Heri menduga SPBU ini ada permainan pengisian, makanya mereka hanya mengisi kendaraan mobil saja padahal Pemerintah hingga saat ini belum mencabut Premium dan artinya semua orang berhak dapat premium yang sudah langka ini.
Saat ditanyakan ke pihak supervisor SPBU jawabanya berbelit-belit seputar peraturan sepeda motor dilarang mengisi Nozzle Premium itu dari pihak perusahaan sendiri. (eman/pr)