Prospek Agribisnis, Sarjono Budidayakan Beras Hitam Organik Di Tanjung Jabung Barat

Posted by On Thursday, October 12, 2017


Kuala Tungkal, (puterariau.com)

Trend beras hitam organik membawa angin sejuk bagi Sarjono yang masih aktif sebagai Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemkab Tanjung Jabung Barat. Salah satunya karena ia sebagai pembudidaya beras hitam organik ini cukup jeli menangkap peluang usaha agribisnis.

Tak kalah dengan beras biasa alias non organik yang umum dijumpai di pasaran, permintaan beras hitam organik terus meningkat setiap bulannya.

Melihat beberapa kelebihan beras hitam, Sarjono bekerja sama dengan petani di kawasan lahan yang ada di areal perkebunan di Tanjung Jabung Barat untuk membudidayakan beras hitam.

Menurut Sarjono, usaha budidaya beras hitam memiliki prospek yang bagus, mengingat beras ini menjadi komoditi ekspor. Selain itu, petani masih belum tertarik membudidayakan beras hitam, padahal kandungan nutrisi dalam beras hitam sangat bermanfaat.

Sarjono menjelaskan bahwa jenis beras hitam adalah jenis beras organik yang berwarna hitam. Beras jenis ini tergolong beras premium karena harganya diatas Rp.20.000/kg. 

Beras organik atau disebut juga padi hitam jauh lebih mahal dibandingkan beras biasa yang hanya Rp.8500/kg dan beras putih organik Rp.15.000/kg.

Saat ini sebahagian besar warga Kuala Tungkal sudah mengkonsumsi beras hitam secara rutin. Dijelaskan Sarjono, beras hitam mempunyai kandungan antioksida dan rendah kandungan glukosa sehingga baik untuk kesehatan.

Kelebihan beras hitam dibandingkan beras putih antara lain tidak gampang lapar, bisa memperbaiki sel-sel tubuh yang tua dan mati, serta bisa menetralisir kandungan gula dan kolestrol dalam darah.

"Harga beras hitam per kilo sekitar Rp.20.000. Untuk kemasan 2/kg Rp.40.000," ujar Sarjono.

Beras hitam yang merupakan warisan leluhur ternyata sangat disukai para bangsawan cina. Sayangnya, beras ini telah lama tidak ditanam sebab tergerus dengan adanya program swasembada pangan pada tahun 1984 di indonesia kala itu saat mengusung budidaya beras yang berwarna putih. (yudi/tonang)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »