Nias Utara, (puterariau.com)
Pemerintah Kabupaten Nias Utara Provinsi Sumatera Utara tahun 2017 mengalokasikan dana sebesar Rp.4 milliar untuk penataan Lapangan Merdeka (Tribun) Nias Utara.
Tujuan pemerintah melaksanakan kegiatan ini untuk penataan ibukota Kabupaten Nias Utara dimana pembangunan tribun itu menelan anggaran Rp 4 mliliar yang dikerjakan PT. Masa Karya Abadi dengan Direktur Dwi Darmalius Zalukhu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rahman M. Purba ST.
Pekerjaan pembangunan tribun ini dimulai tanggal 25 September 2017 lalu, hingga sampai saat ini belum juga selesai sementara akhir tahun 2017 tinggal beberapa hari lagi.
Progres pekerjaan juga baru mencapi 60 %. Pantauan media Putrariau.com di lapangan Jumat sore lalu (13/12/2017), pekerjaan pengecoran lantai dikerjakan pada musim hujan sehingga terlihat kualitas tidak terjamin akibat rekanan mengejar waktu kontrak.
Lalu pekerjaan tribun ini masih tahapan pemasangan tiang bangunan yang terbuat dari besi, sementara pekerjaan lainnya masih belum tersentuh. Salah satu pekerjaan yang belum dikerjakan sesuai dengan papan informasi adalah pekerjaan pagar dan penimbunan lapangan dan pemasangan keramik, dan pemasangan atap (seng) serta pekerjaan pendukung lainnya.
Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen), Rahmat Purba yang dikonfirmasi oleh wartawan di lokasi pekerjaan mengakui jika pekerjaan tribun ini memang sangat terlambat dikerjakan oleh rekanan.
Namun ia sangat yakin hingga sampai tanggal 28 Desember 2017, pekerjaan pemasangan atap dan lantai akan siap sehingga mencapai 80% dan kepada rekanan bisa diberi kesempatan 50 hari perpanjangan waktu dengan catatan akan diberlakukan denda dan apabila rekanan juga tidak sanggup menyelesaikan pekerjaan selama 50 hari maka terpaksa putus kontrak.
Sesuai dengan pantauan di lokasi pekerja, selain terancam gagal, pembangunan tribun ini juga tidak bisa dimanfaatkan pada tahun 2017 meskipun sudah menghabiskan anggaran yang cukup besar.
Apalagi menurut PPK, Rahmat Purba anggaran yang 4 miliar ini masih kurang karena masih ada beberapa pekerjaan yang harus ditambah termasuk pekerjaan/penimbunan lapangan merdeka sehingga apabila tahun depan (2018) tidak dianggarkan sekitar 3 miliar lagi, maka tribun ini akan terkatung-katung dan tidak bisa dipergunakan.
Di tempat terpisah Ketua LSM FORTARAN Kabupaten Nias Utara, Febeanus Zalukhu kepada Putrariau.com menanggapi dengan serius kondisi pembangunan tribun yang tidak kunjung selesai pada waktu perjanjian kontrak yang telah di tetapkan dari awal.
Dia merasa heran terkait progres pembangunan tribun tersebut dengan keanehan karena biaya yang dihabiskan sebesar Rp.4 miliar tapi belum bisa dimanfaatkan.
"Memang seperti apa perencanan tribun itu ?" heran dia.
Febeanus Zalukhu beranggapan dengan anggaran sebesar itu kuat dugaan adanya pemborosan penggunaan keuangan negara.
"Kita berharap kepada pihak BPK agar melalukan audit pada pembangunan tribun tersebut dikarenakan anggaran itu sangat tidak masuk akal secara perhitungan yang benar," ucapnya.
Plt. Sekda Kabupaten Nias Utara Drs. Fonaha Zega MAP saat melakukan peninjauan lokasi tribun ini sudah menegaskan kepada Kadis PU agar pembangunan tribun harus siap pada waktu dalam perjanjian kontrak dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Ternyata harapan itu sia-sia akibat rekanan yang tidak bertanggung jawab, sehingga menimbulkan pertanyan di kalangan masyarakat Nias Utara.
Febeanus Zalukhu berharap Bupati Nias Utara M. Ingati Nazara segera mempertimbangkan kinerja Kadis PU yang selama ini tidak dapat menjalankan tugasnya apalagi kondisi seperti ini.
"Kita berharap hal ini dapat ditanggapi oleh Bupati Nias Utara agar cepat ditindak serta melakukan peninjauan kembali kinerja Kadis PU Nias Utara Yulius Zai ST karena tidak sejalan dengan visi dan misi Pimpinan Daerah saat ini," ungkapnya. (Ken Gea).