Tembilahan, (puterariau.com)
Ketua Komisi II DPRD Inhil, Junaidi optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Inhil tahun 2018 akan naik. Kenaikan didukung sejumlah faktor. Pertumbuhan ekonomi Inhil diasumsikan bakal menyentuh angka 2 persen dibanding tahun 2017 yang hanya berkisar antara 1,3 sampai 1,4 persen.
Pertumbuhan tersebut didasarkan atas dugaan kenaikan komponen ekonomi dari sektor konstruksi dan pertanian. Menurut Junaidi, pertumbuhan ditopang sektor konstruksi di kawasan perdesaan dan perkotaan. Dia menilai, beberapa program pembangunan menjadi faktor krusial dalam peningkatan perekonomian Inhil.
"Kita punya DMIJ (Desa Maju Inhil Jaya), dana desa dari Pusat dan program IKK yang akan mampu bertindak sebagai lokomotif pertumbuhan sektor konstruksi. Pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang berkesinambunganlah yang diharapkan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi melalui sektor konstruksi," kata Junaidi kepada wartawan kemarin di Tembilahan.
Disamping itu, sektor pertanian melalui sub sektor perkebunan masih menjadi primadona dalam peningkatan perekonomian daerah. Berbagai langkah penyelematan kebun kelapa rakyat yang telah dituangkan dalam sebuah program akan terus dijalankan bahkan intensitas pelaksanaannya juga turut ditingkatkan.
Tahun ini, menurut Junaidi, sebagai sektor yang menjadi unggulan, alokasi dana untuk realisasi program di sektor perkebunan kelapa, direncanakan akan ditingkatkan secara signifikan. Dana program penyelamatan program kebun kelapa rakyat akan dijalankan secara sinergis antara Pihak Pemerintah Kecamatan dengan Pemerintah Kabupaten Inhil.
"Rencananya, di setiap Kecamatan dan instansi yang berkaitan akan dialokasikan dana. Dana di kecamatan diperuntukkan bagi pembangunan sarana penunjang kebun, seperti pendirian tanggul. Sedangkan, di instansi, tepatnya Dinas Perkebunan akan digunakan untuk penyediaan prasarana, seperti bibit dan peralatan perkebunan," urainya.
Selain perkebunan, sub sektor tanaman pangan juga tengah diupayakan pengembangannya melalui beberapa program yang berlaku secara nasional, salah satunya program Upaya Khusus Padi, Jagung, Kedele (Upsus Pajale) yang sejak tahun 2016 telah dilaksanakan.
"Melalui Upsus Pajale diusahakan ada pertambahan volume produksi 3 komoditas yang menjadi fokus program. Dengan begitu, produktifitas petani untuk 3 produk tanaman pangan tersebut akan kian meningkat," tukasnya.
Karena itulah, Junaidi optimis, laju pertumbuhan ekonomi tahun 2018 bukanlah sesuatu yang mustahil bila berpedoman kepada sejumlah aspek yang turut mempengaruhi tersebut. (adv)