Pekanbaru, (puterariau.com)
Pertemuan yang digelar di auditorium lantai III kantor DPRD Pelalawan hampir saja cekcok dan terjadi kericuhan. Pasalnya ada anggota dewan yang memposting status di akun facebooknya. Wah, cuma karena itu ya....
Semestinya mereka membahas pokok persoalan nasib karyawan PT RAPP akibat pembatalan RKU oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Namun, ketersinggungan diakibatkan status di media sosial facebook yang dibahas peserta rapat.
Debat kusir berawal ketika juru bicara Asperikom RAPP, Hamdani diminta memaparkan persoalan yang diadukan ke DPRD Pelalawan.
Namun dalam penjelasannya yang panjang lebar, Hamdani menyinggung oknum anggota dewan yang membuat status di facebook dalam beberapa hari ini.
Status di media sosial itu dinilai memanas-manasi situasi pekerja RAPP yang nasibnya diujung tanduk.
"Kami dikatai bodoh, ditipu, diadu domba. Tolonglah pak, meski itu status pribadi tapi kita disini sebagai pejabat negara. Ini yang malah memanas-manasi situasi," beber Hamdani seperti yang dikutip Putera Riau.
Hamdani masih membeberkan status di facebook itu yang melukai hati para pekerja atau buruh di PT RAPP.
Hingga saat anggota DPRD Pelalawan, Tengku Khairil, meminta waktu untuk berbicara kepada pimpinan rapat.
Tengku Khairil membahas kembali status media sosial yang disinggung Hamdani. Pria yang akrab disapa Chonek ini merasa status yang dibesar-besarkan itu adalah miliknya. Alhasil ia membeberkan banyaknya kesalahan RAPP selama ini.
Anggota dewan asal Kecamatan Pelalawan ini memaparkan semua keluh kesah warga di desa-desa yang ada di Kecamatan Pelalawan yang tepat bertetangga dengan PT RAPP. Seperti Desa Lalang Kabung, Desa Sering, dan lain-lain.
"Bagaimana penderitaan mereka selama ini. Pak Hamdani pasti tau, karena bapak humas. Kami bukan tidak prihatin dengan pekerja. Tapi status saya itu tak ada yang menyinggung," bebernya.
Perdebatanpun muncul dan saling berbalas argumen hingga aksi pukul meja peserta rapat. Pertemuan nyaris ricuh dan diredam oleh peserta rapat lainnya.
Sebagaimana diketahui, RAPP ternyata bermewah di tengah kemiskinan rakyat pribumi sekitarnya. Bayangkan, menurut parlemen senayan, RAPP sudah memiliki kantor cabang tetap di Singapura dan punya bandara sendiri. Wow, pokoknya.... (tamba/rls/pr)