Solok, (puterariau.com)
Aksi unjuk rasa menolak mega proyek panas bumi (geothermal) di Kabupaten Solok (02/10/2017) kian memanas. Hal ini karena masyarakat komit menolak proyek tersebut.
"Aksi massa dipusatkan di kawasan Tugu Ayam, tepatnya di depan kantor Bupati Solok pada Senin, 2 September 2017 jam 10.00 WIB," kata salah seorang pengunjuk rasa dari masyarakat Salingka Gunung Talang di lapangan.
Ratusan masyarakat dan mahasiswa Solok di Salingka Gunuang Talang menggelar aksi unjuk rasa menolak pembangunan proyek Geothermal di Nagari Batu Bajanjang, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok yang merupakan lanjutan demo Rabu 13 September 2017 lalu.
Dalam orasinya, massa menolak pembangunan proyek energi panas bumi (Geothermal) wilayah kerja Panas Bumi Gunung Talang-Bukit Kili tersebut.
"Kami menolak pembangunan proyek geothetmal yang dilakukan di Nagari kami dan tidak mau kampung halaman kami dirusak demi kepentingan segelintir orang saja," ungkap orator aksi, Indra.
Warga mencemaskan akan ada efek samping terhadap lingkungan dan membawa dampak buruk terhadap sektor pertanian warga. Warga mengaku, tidak akan menerima berbagai bentuk eksplorasi panas bumi yang akan dilakukan di Gunung Talang.
"Sejengkal pun kami tidak akan pernah mundur. Mati-matian kami akan membela tanah ulayat yang selama ini tempat kami bergantung hidup, jangan bodoh-bodohi kami, walaupun kami hanya petani," sebutnya yang diamini semua peserta aksi.
Pantauan Putera Riau, ratusan masyarakat datang menggunakan truk, mobil dan motor menuju lokasi aksi. Dengan menggelar long march dari daerah Talang hingga ke Tugu Ayam, para peserta aksi pun terus menyuarakan aspirasi mereka sepanjang jalan dengan dikawal personel Polisi.
Massa mengancam akan turun dengan jumlah yang lebih besar bila tuntutan mereka tidak diterima oleh pemerintah Kabupaten Solok dan proyek pembangunan energi panas bumi tersebut tidak dihentikan.
Sampai berita ini turun belum dapat komfirmasi dari Bupati Solok. (alfis koto)