9 Hari Menghilang, Kakek Warga Desa Penghidupan Kampar Ditemukan Membusuk Di Semak-Semak

Posted by On Sunday, September 10, 2017


Kampar Kiri Tengah, (puterariau.com)

Pada Sabtu 9 September 2017 kemarin sekitar pukul 11.50 WIB telah ditemukan sesosok mayat pria di areal Kebun Sawit KKPA wilayah Desa Penghidupan Kecamatan Kampar Kiri Tengah dalam kondisi sudah membusuk dengan posisi telungkup dan tengkorak kepala di posisi pinggir Parit jalan.

Penemuan korban ini berawal pada Sabtu siang (9/9/2017) sekira pukul 11.50 WIB, saat itu saksi Sdr. Ganda dalam perjalanan dengan mengendarai sepeda motor hendak pergi memancing ke Sungai Kampar.

Di perjalanan, Ganda mencium aroma busuk bau bangkai lalu dia berhenti dan melihat ada anjing di dalam semak-semak, tak berapa lama anjing tersebut lari dan Ganda melihat ada kaki manusia di semak-semak dekat pinggir Parit jalan.

Saksi ini lalu memberitahu warga dan menjumpai Sdr. Risman Bakri (saksi lainnya), kemudian mereka kembali ke TKP untuk memastikan mayat tersebut.
justify;">
Setelah yakin korban diketahui bernama Wahab, seorang kakek renta berusia 85 tahun yang beralamat di Desa Penghidupan Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar mereka memberitahukan kepada warga lainnya dan warga pun melaporkan kepada Kapolsek Kampar Kiri Hilir.

Kapolsek Kampar Kiri Hilir AKP Yusril bersama anggota segera mendatangi TKP. Setiba di lokasi, anggota Polsek langsung mengamankan TKP dan melakukan pengecekan lalu menjumpai Sdr. Arab Bairo (menantu korban) dan Sdr. Suryanto (keponakan korban) yang juga sudah datang ke lokasi penemuan mayat ini.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga bahwa korban telah hilang dari rumahnya di Desa Penghidupan sejak hari Kamis 31 Agustus 2017 lalu dan pihak keluarga sudah berusaha mencari tapi tidak menemukannya.

Pihak keluarga juga sudah memastikan bahwa mayat ini memang anggota keluarganya berdasarkan ciri-ciri fisik serta barang bawaannya saat pergi dari rumah.

Terhadap korban kemudian dilakukan proses identifikasi oleh unit identifikasi Reskrim Polres Kampar, setelah itu korban langsung dibawa ke rumahnya di Desa Penghidupan untuk dikebumikan sesuai permintaan pihak kelurganya dan pihak keluarga juga menolak dilakukan otopsi dan membuat Surat Pernyataan yang diserahkan kepada pihak Kepolisian.

Lebih lanjut disampaikan pihak keluarga bahwa korban kemungkinan besar meninggal karena penyakit yang deritanya, ditambah korban sudah pikun dan sering lupa jalan untuk pulang kerumahnya, jelasnya. (eman melayu)


back to top