Batam, (puterariau.com)
Pemadaman bergilir dua sampai tiga jam yang dilakukan oleh Bright PLN Batam sudah berjalan hampir satu minggu. Hal ini tentunya sangat membuat masyarakat kesal, apalagi pihak PLN sangat bernafsu sekali untuk menaikan tarifnya dengan alasan selalu merugi.
Salah satu masyarakat, Ayu warga Batu Aji Kapling Lama mengaku setiap malam terganggu aktifitasnya. "Sampai mau sholat pun harus gelap-gelapan," ujarnya pada Sabtu (09/09/2017).
Sesuatu yang tidak masuk akal adalah dengan pelayanan yang jelek dan tarif yang sekarang sudah naik dari biasanya membuat masyarakat yang biasa membayar tagihan Rp.400 ribu bisa menjadi Rp.600 ribu setiap bulannya.
Ironi memang disaat pelanggan PLN harus merogoh kocek lebih besar
lagi, namun pelayanan Bright PLN Batam malah bertambah buruk dan mengecewakan.
Sekarang dimana-mana di pelosok Batam, warga mengeluh dan sangat kecewa dengan ulah pihak PLN yang membuat aktitas masyarakat terganggu dengan pemadaman ini.
"Tidak saja aktifitas kerja, sampai-sampai mengganggu aktifitas warga dalam menjalankan ibadahnya," ujar warga Sagulung.
Pemadaman bergilir Bright PLN yang telah mengecewakan warga Batam ini mendapat perhatian serius dari Parlemen. Anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Lik Khai dari Fraksi Partai Nasdem mengatakan kalau pemadaman bergilir yang dilakukan oleh Bright PLN Batam dalam waktu yang cukup lama akan memicu terjadinya penolakan kenaikan tarif 15 persen tahap kedua.
"Seharusnya Bright PLN berusaha untuk tidak melakukan pemadaman bergilir dan memberikan pelayanan terbaiknya disaat pihak PLN menginginkan naik tarifnya," kata Lik Khai.
Selanjutnya Lik Khai mengatakan akan segera memanggil pihak PLN meskipun ini masuk wilayah Propinsi, namun hal ini menyangkut keluhan dan kekecewaan dan persoalan masyarakat Batam.
"Kalaupun ada masyarakat yang demo menuntut kinerja PLN dan menolak kenaikan tarif, kamipun siap mendukung," katanya. (rega)