Pekanbaru, (puterariau.com) -+-Isu mutasi di lingkungan Pemko Pekanbaru ternyata menjadi fokus perhatian seluruh masyarakat di Kota Pekanbaru akhir-akhir ini. Apalagi banyak masukan-masukan masyarakat terkait siapa-siapa yang akan mengisi formasi jabatan di Pemko Pekanbaru kedepannya.
Disebutkan bahwa paduka yang mulia, Walikota Pekanbaru juga bakal mengganti jabatan struktural paling tinggi di lingkungan Pemko Pekanbaru. Yakni jabatan Sekda Kota Pekanbaru yang saat ini dijabat oleh HM Noer MBS yang dirasa sudah layak diistirahatkan.
Walikota Pekanbaru, DR H Firdaus ST MT saat dikonfirmasi Putera Riau menyebutkan bahwa pergantian Sekda Kota Pekanbaru merupakan sebuah hal yang tak bisa dihindarkan.
"Semua pasti akan berganti, Walikota saja bisa berganti, apalagi Sekda," ungkap Walikota, Rabu (1/8/2018).
Memang secara terbuka, Walikota Pekanbaru, DR H Firdaus ST MT enggan menyebutkan nama calon pengganti M Noer tersebut. Tapi jika dilihat secara tersirat, Walikota sudah memiliki 'calon' tersendiri.
Mengenai nama Muhammad Jamil yang menjadi calon kuat, Walikota enggan berkomentar. Namun, jika dianalogikan, sikap 'diam' sang Walikota merupakan sinyal kata 'iya' di hatinya.
Sebagaimana diketahui, Muhammad Jamil menduduki jabatan strategis di dua OPD yang ada di lingkungan Pemko Pekanbaru. Yakni Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) dan Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Secara pengalaman, Jamil sudah tidak diragukan lagi, apalagi kinerja, loyalitas dan integritasnya.
Jika ditanya pada setiap pegawai yang ada di lingkungan Pemko Pekanbaru, dipastikan bakalan tiada yang menampik 'performance' dan loyalitasnya pada Walikota Pekanbaru.
Belum lagi dengan komunikasi dua arah yang selalu terjalin, menjadikan sosok Jamil adalah sosok yang sempurna. Ibarat kata, the best of the best.
Apalagi HM Noer menduduki jabatan Sekdako Pekanbaru selama lebih kurang dua tahun setengah. Jika diibaratkan seorang anak, sudah bisa dilepas dari ASI sang ibu. Demikian pula dengan posisi Sekdako saat ini yang terkesan kurang sinkron antara atasan dan bawahan.
Hal itu memang sulit untuk dideteksi, namun dari pengamatan Putera Riau selama kurun waktu 2 tahun ini, terkesan ada sekat antara hasrat politik Walikota Pekanbaru untuk menciptakan 'Good Government' dengan Sekdako sendiri. Wallahu a'lam bissawab.
Untuk memastikan hal ini, Sekdako Pekanbaru, HM Noer MBS yang ditemui Putera Riau di ruang kerjanya menanggapi dingin atas isu mutasi yang akan dilakukan. Namun ia mengaku pasrah jika harus dimutasi.
Menurut Sekdako, jabatan Sekdako adalah sebuah amanah yang diberikan. "Jabatan itu bisa datang dan bisa pergi," katanya saat ditanya mengenai hal itu. (beni/fadil/pr)
Disebutkan bahwa paduka yang mulia, Walikota Pekanbaru juga bakal mengganti jabatan struktural paling tinggi di lingkungan Pemko Pekanbaru. Yakni jabatan Sekda Kota Pekanbaru yang saat ini dijabat oleh HM Noer MBS yang dirasa sudah layak diistirahatkan.
Walikota Pekanbaru, DR H Firdaus ST MT saat dikonfirmasi Putera Riau menyebutkan bahwa pergantian Sekda Kota Pekanbaru merupakan sebuah hal yang tak bisa dihindarkan.
"Semua pasti akan berganti, Walikota saja bisa berganti, apalagi Sekda," ungkap Walikota, Rabu (1/8/2018).
Memang secara terbuka, Walikota Pekanbaru, DR H Firdaus ST MT enggan menyebutkan nama calon pengganti M Noer tersebut. Tapi jika dilihat secara tersirat, Walikota sudah memiliki 'calon' tersendiri.
Mengenai nama Muhammad Jamil yang menjadi calon kuat, Walikota enggan berkomentar. Namun, jika dianalogikan, sikap 'diam' sang Walikota merupakan sinyal kata 'iya' di hatinya.
Sebagaimana diketahui, Muhammad Jamil menduduki jabatan strategis di dua OPD yang ada di lingkungan Pemko Pekanbaru. Yakni Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) dan Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Secara pengalaman, Jamil sudah tidak diragukan lagi, apalagi kinerja, loyalitas dan integritasnya.
Jika ditanya pada setiap pegawai yang ada di lingkungan Pemko Pekanbaru, dipastikan bakalan tiada yang menampik 'performance' dan loyalitasnya pada Walikota Pekanbaru.
Belum lagi dengan komunikasi dua arah yang selalu terjalin, menjadikan sosok Jamil adalah sosok yang sempurna. Ibarat kata, the best of the best.
Apalagi HM Noer menduduki jabatan Sekdako Pekanbaru selama lebih kurang dua tahun setengah. Jika diibaratkan seorang anak, sudah bisa dilepas dari ASI sang ibu. Demikian pula dengan posisi Sekdako saat ini yang terkesan kurang sinkron antara atasan dan bawahan.
Hal itu memang sulit untuk dideteksi, namun dari pengamatan Putera Riau selama kurun waktu 2 tahun ini, terkesan ada sekat antara hasrat politik Walikota Pekanbaru untuk menciptakan 'Good Government' dengan Sekdako sendiri. Wallahu a'lam bissawab.
Untuk memastikan hal ini, Sekdako Pekanbaru, HM Noer MBS yang ditemui Putera Riau di ruang kerjanya menanggapi dingin atas isu mutasi yang akan dilakukan. Namun ia mengaku pasrah jika harus dimutasi.
Menurut Sekdako, jabatan Sekdako adalah sebuah amanah yang diberikan. "Jabatan itu bisa datang dan bisa pergi," katanya saat ditanya mengenai hal itu. (beni/fadil/pr)