Bangkinang, (PR Kampar)
Organisasi DPC Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Kabupaten Kampar pada Selasa (17/07) membesuk 2 orang demonstran kritis akibat ulah Satpol PP Kampar.
Fitriyani Winarti, wanita (24) yang pada 2 bulan lalu mengalami keguguran yang berasal dari Puskesmas Gunung Sahilan jatuh pingsan. Sementara Dapit Dapijul (23), salah seorang mahasiswa yang juga Presiden BEM STIE Kampar juga kritis.
Saat dikonfirmasi Putera Riau di RSUD pada Selasa 17/7/2018 di ruang rawat inap, Fitriyani membenarkan bahwa mereka hendak membentangkan spanduk di depan kantor Bupati, namun didorong oleh Satpol PP Kabupaten Kampar.
“Sebenarnya kami ingin melakukan orasi dan membentang spanduk, lalu Sat Pol PP langsung mendorong. Ketika ditanya ada apa namun anggota pun mulai menyerang kami. Memang 2 bulan kemaren saya mengalami keguguran dan sudah tiga hari ini saya sudah telat datang bulan," ujar Fitriyani.
Disisi lain, saat dijumpai wartawan di RSUD Bangkinang di ruang inapnya, Davit salah seorang mahasiswa mengungkapkan bahwa ia diinjak oleh Sat Pol PP pas di pinggang dan dadanya. Sekarang Davit merasakan sakit dan sesak di dadanya serta pusing tingkat tinggi.
Sementara itu, Ketua Jurnalis Online Indonesia (JOIN) DPC Kampar Fitri FJ dan rekan-rekan media yang tergabung dalam JOIN saat membesuk kedua pasien di RSUD Bangkinang menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh Sat Pol PP Kampar.
"Saya berharap dengan kejadian ini pemerintah lebih peka terhadap nasib rakyat, jangan sampai masyarakat hanya diberi janji-janji busuk," ujar Ketua Join Kampar Fitri FJ.
Tidak seharusnya aparatukan bertindak brutal sampai-sampai membubar paksa aksi demo dengan cara arogan dengan membanting dan menendang pendemo.
"Saya paling tidak suka dengan cara Kasatpol PP yang sok beringas terhadap pendemo. Kalau mau sportif, banyak lawan tanding yang lain, bukan dengan rakyat lemah," katanya. (riski/pr)