Bangkinang Kota, (PR Kampar)
Seluruh elemen masyarakat meminta kepada Bupati Kampar untuk menyelesaikan persoalan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK). Mereka minta pecat Hambali dari Kasat Pol PP Kampar dan dinonaktifkan segera Sekda Kampar pada unjuk rasa Kamis, (19/07/2018).
Terkait aksi ricuh antara Tenaga RTK dan Sat Pol PP Kampar beberapa hari yang lalu, beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Kampar (Gerak) mengadakan aksi di depan pintu masuk gerbang Rumah Dinas Bupati Kampar sekira pukul 14.00 WIB.
Aksi yang tidak berlangsung lama, hanya sekitar 20 menit ini membawa satu atribut baliho dengan bertulisan PECAT Kasatpol PP Kampar dari jabatanya.
Unjukrasa ini sempat melakukan pembakaran ban bekas di jalan. Tak lama aksi berlangsung pihak keamanan dari Polres Kampar langsung terjun untuk membubar paksa aksi mahasiswa, dan pembakaran ban bekas dapat dipadamkan menggunakan Water Canon.
Rahmat Hidayat, Korlap mahasiswa mengatakan bahwa mereka turun sebagai bentuk kepdulian terhadap sesama mahasiswa 'korban kebrutalan dan kebiadaban arogansinya Kasatpol PP dan anggotanya.
"Kita minta kepada Bupati Kampar Azis Zaenal untuk menyelesaikan persoalan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK). Pecat Hambali Kasat Pol PP Kampar, dan dinonaktifkan Sekda Kampar," tegasnya.
Kalau persoalan Tenaga Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) tidak mampu diselesaikan oleh Pemerintah Kampar maka Gerakan Rakyat Kampar menyatakan PERANG pada Pemkab Kampar yang zhalim. (Fitri FJ)