Batam, (puterariau.com)
Securiti RSUD Embung Fatimah Kota Batam Propinsi Kepri menuntut hak mereka yang empat bulan belum gajian dengan membakar ban sepeda motor di halaman Rumah Sakit (di depan pos jaga).
Mereka menuntut hak gajinya yang belum dibayarkan pihak manajemen PT. Rizky Duta Sejahtera selaku sub-contraktor RSUD Embung Fatimah.
"Kami tidak menganggu aktifitas dan layanan rumah sakit. Kami hanya minta hak kami," ujar salah seorang securiti Rabu (6/12).
Aksi mereka langsung dapat respon oleh orang nomor satu di Kota Batam, H. Muhammad Rudi SE MM dan Plt RSUD Embung Fatimah, Didi Sumarjadi.
Saat berita ini diekspos, Walikota Batam, Plt RSUD EF, Direktur PT. Rizky Duta Sejahtera dan sejumlah staf sedang melakukan rapat mengenai permasalahan tersebut
Informasi yang dihimpun sebanyak 47 orang sekuriti gajinya belum dibayar selama 4 bulan oleh pihak perusahaan. Sementara akhir tahun ini, mereka sudah tidak bekerja lagi.
"Karena sekuriti di rumah sakit ini mau diganti dengan Satpol PP. Kalau pembakaran ban itu secara spontan aja, mungkin karena dia merasa kesal. Saya mengaku bisa memaklumi tindakan Hendra, karena memang Hendra sedang dalam kondisi kesulitan ekonomi. Hendra, dan rekan-rekan sesama sekuriti RSUD EF memang tidak mendapatkan gaji selama empat bulan," ujar Sofian ketika dijumpai rekan wartawan.
Pantauan di lapangan, aktifitas di rumah sakit Embung Fatimah seperti biasa baik segi pelayanan pasien maupun di ruangan lainnya. (Rega)