Taluk Kuantan, (puterariau.com)
Kenapa masih ada ketimpangan di negeri ini ? Salah satu jawabannya karena mereka yang memegang amanat tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Kemungkaran yang dilakukan dibiarkan terus terjadi, bahkan atas nama negara merongrong dana rakyat hanya untuk kepentingan politik semata.
Sumber menunjukkan bangunan rumah tak berpenghuni penuh semak
Kalau memang belum dibutuhkan kenapa harus dianggarkan ? Sama saja artinya buang-buang uang negara. Padahal masih banyak post lain yang lebih penting di Kabupaten Kuantan Singingi tersebut.
Misalnya saja pada rumah dinas pimpinan DPRD dan Bupati Kuansing yang terletak di Simpang Empat Jalan Proklamasi Kelurahan Sungai Jering Taluk Kuantan yang pembangunannya menelan APBD Kuansing miliaran rupiah. Dimana bangunan itu tidak terurus dan sebagian bangunan sudah mulai lapuk dan rusak.
Konon pembangunan rumah dinas itu selesai tahun 2010 lalu, namun bangunan tersebut tidak pernah ditempati atau dihuni.
"Seperti sengaja dibiarkan dan ditelentarkan saja," kata sumber lapangan Putera Riau yang berada di sekitar rumah dinas tersebut Jumat kemarin.
Unit rumah dinas megah yang diperuntukkan untuk pimpinan DPRD Kuansing yakni Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II serta untuk Bupati, Wabub dan Sekda yang didesain dengan arsitektur modern terlihat tidak terawat.
Bahkan pada sejumlah bangunan pintu dan jendela sudah rusak bahkan sudah jebol akibat ulah tangan jahil oknum yang tak bertanggung jawab.
Menurut sumber lapangan yang enggan disebutkan namanya kepada puterariau ini mengatakan bahwa rumah dinas itu biasa juga disebut dengan "rumah pimpinan dewan".
"Memang benar tidak pernah ditinggali, namun seharusnya tetap dirawat dan dimanfaatkan sesuai peruntukkannya," katanya.
"Sejak rumah itu selesai dibangun tahun 2010 lalu, belum pernah sekalipun ditempati oleh pejabat yang bersangkutan, jangankan dihuni, dirawat aja malah tidak ada, ini jelas sekali mubazir," bebernya.
Peralatan mewah komplit yang mubazir. Siapa yang menghuni selain bangsa jin ?
Dalam pantauan puterariau, rumah dinas tersebut sudah mulai rusak dan kondisinya sangat memprihatinkan dilihat dari kaca yang sudah pecah, pintu sudah rusak, bahkan seluruh pekarangan rumah tersebut penuh ditumbuhi rumput .
Anehnya sejumlah perabotan tampak sudah terpasang, seperti pendingin ruangan, sofa mewah komplit dengan kain gorden.
"Kami tidak habis pikir mengapa pimpinan dewan memilih tinggal di rumah pribadi daripada menempati rumah jabatan. Padahal segala fasilitas yang dibutuhkan disiapkan oleh negara, saat ini tentunya dengan menempati rumah pribadi, maka segala fasilitas negara yang menjadi kebutuhan mereka, terpaksa harus ditempatkan di rumah pribadi," asumsi sumber lainnya di kalangan warga. (roder/wahyu/helpianto)