Tempuling, (puterariau.com)
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Indragiri Hilir, Hj Zulaikha Wardan tak dapat menahan harunya saat menyaksikan langsung pengungsi banjir Desa Mumpa Kecamatan Tempuling. Khususnya saat menemui ibu dan anak serta bayi pengungsi yang masih berada di bawah 1 tenda bergabung dengan pengungsi lain. Zulaikha segera berkoordinasi dengan Kepala BPBD Inhil agar dapat membangun dua tenda lagi, khusus untuk ibu dan anak.
"Mereka sendiri (ibu-ibu pengungsi, red) ingin masih bersatu disini bersama keluarga lainnya. Tapi demi kesehatan mereka, khususnya bayi makanya kita kordinasikan langsung dengan BPBD agar dapat membangunkan 2 tenda lagi dan ibu-ibu ini sudah faham. Alhamdulillah BPBD bersedia dan akan segera membangunkan 2 tenda," ucap Zulaikha di sela kunjungannya ke posko banjir Desa Mumpa, Kamis lalu. (12/10/2017).
Selain meninjau keadaan para pengungsi, pada kesempatan itu Zulaikha juga menyerahkan bantuan dari PMI Inhil berupa perlengkapan bayi dan susu. Tak cuma itu, Zulaikha juga menitipkan sejumlah uang dari kantong pribadinya ke Ketua PKK Kecamatan Tempuling agar dapat dibelikan ayunan bagi keperluan pengungsi balita.
"Dengan sedikit bantuan ini, semoga dapat meringankan dan membantu derita saudara-saudara kita yang terkena musibah banjir di Desa Mumpa ini. Semoga mereka juga diberi ketabahan atas musibah yang datang ini," ucap Zulaikha menahan harunya.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Inhil, H Yuspik, yang mendampingi langsung kunjungan Ketua PMI Inhil, sore ini juga 2 tenda yang diminta akan segera didirikan oleh pihaknya. Bukan cuma itu, menurutnya, sore ini juga mobil WC Umum juga telah bergerak ke Posko Pengungsi dari Bagian Perlengkapan Pemkab Inhil di Tembilahan.
"Ya, sore ini juga kita akan dirikan 2 tenda yang khusus digunaka bagi ibu dan anak. Dari koordinasi kita tadi bersama ibu Zulaikha, mobil WC Umum juga akan segera datang kesini, sore ini juga," kata Yuspik.
Debit air banjir sendiri, menurut Yuspik sudah mulai surut. Walau begitu, keadaan cuaca yang masih terlihat buruk mengkhawatirkan akan membuat curah hujan akan kembali tinggi.
"Untuk itulah kita saat ini masih terus siaga disini bersama seluruh komponen hingga 7 hari ke depan. Baik itu dari tim TNI Polri, Basarnas, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, unsur desa, dan tentu dari BPBD," katanya.
Keperluan untuk penanggulangan bencana, saat ini diakuinya cukup tersedia. Baik dari peralatan hingga obat-obatan dan konsumsi pengungsi yang diperlukan.
"Alhamdulillah peralatan disini sudah cukup tersedia. Bantuan obat-obatan dan makanan juga telah cukup banyak baik dari Pemkab Inhil maupun dari masyarakat. Pagi tadi, Dinas kesehatan juga telah melakukan fogging," tegas Yuspik.
Sebagai informasi, banjir yang telah melanda Desa Mumpa selama beberapa hari terakhir telah memaksa 77 KK atau 196 jiwa warga Mumpa untuk mengungsi. Para pengungsi saat ini terpaksa bertahan di posko pengungsian yang telah disiapkan. Banjir ini sendiri disebabkan oleh tingkat curah hujan yang sangat tinggi sejak awal bulan. (beni/bdn/adv)