Pekanbaru, (puterariau.com)
Ternyata nama Gubernur Riau Andi Rahman masih kalah jauh dengan HM Harris dalam survei yang dilakukan. Lihat aja contohnya dari segi baliho saja, jika anda berjalan dari Inhil ke Pekanbaru, baliho Andi Rahman koyak dan terkesan dirusak. Artinya, masyarakat setempat pun tak mau menjaga baliho sang incumben. Berbeda dengan HM Harris dan kandidat lainnya yang masyarakat siap sedia 24 jam menjaga balihonya.
Lembaga survei Indo Barometer telah melaksanakan survei di seluruh wilayah Propinsi Riau yang meliputi 12 Kabupaten/Kota pada tanggal 17–26 Agustus 2017.
Hasilnya menunjukkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman hanya sebesar 40,8 persen. Adapun yang tidak puas sebesar 43,9 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab 15,4 persen.
"Disini terlihat bahwa tingkat ketidakpuasan terhadap incumbent lebih tinggi. Itu bahaya karena angka kepuasannya berada di bawah 50 persen. Idealnya kepuasan seorang incumbent minimal 70 persen bahkan 80 persen,” ujar Hadi Suprapto Rusli, peneliti Indo Barometer dalam rilisannya yang dikutip.
Hadi menambahkan bahwa calon incumben yang maju Pilkada namun memiliki tingkat kepuasan yang rendah di bawah 50 persen, biasanya tidak diinginkan kembali oleh
masyarakat. Ini tercermin dari hasil survei yang menunjukan bahwa yang menginginkan Arsyadjuliandi Rachman kembali menjadi Gubernur Riau sebesar 24,6 persen saja, ada pun yang tidak menginginkan kembali sebesar 44,1 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 31,3 persen.
"Merujuk data tersebut, jika Pilkada dilaksanakan hari ini posisi incumben kemungkinan akan kalah. Dan itu terlihat dari hasil survei ini, dimana dalam pertanyaan terbuka, elektabilitas incumbent berada pada urutan nomor dua di bawah Bupati Pelalawan HM Harris," ulas Hadi.
HM Harris menempati posisi pertama dengan tingkat dukungan sebesar 4.4 persen, disusul Arsyadjuliandi Rachman 3,6 persen, M. Lukman Edi 2,6 persen, Achmad 2,6 persen, Syamsurizal 1,9 persen, Syamsuar 1,5 persen, Herman Abdullah 1,4 persen, Yopi Arianto 1,3 persen, nama calon lainnya kurang dari 1 persen.
"Elektabilitas incumbent berada pada posisi kedua, seharusnya jika kepuasan terhadap Gubernur tinggi ia akan berada pada nomor urut satu,” urai Hadi.
Kemudian pada simulasi lima nama dengan pertanyaan tertutup, urutan pertama ditempati Lukman Edi sebesar 17,3 persen, disusul HM Harris sebesar 13,6 persen, Arsyadjuliandi Rachman sebesar 12,1 persen, Achmad sebesar 11,6 persen dan Syamsuar sebesar 9,8 persen.
"Adapun jika simulasi lima nama, posisi Arsyadjulian Rachman merosot pada urutan ketiga," tuntas Hadi.
Untuk diketahui, jumlah sampel pada survei sebanyak 800 responden, dengan margin of error sebesar ±3.46%, pada tingkat kepercayaan 95%. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling.
Seperti yang diketahui, Indo Barometer merupakan lembaga survei independen yang digunakan DPP Partai Golkar sesudah LSI atau Lingkaran Survei Indonesia. (pr/rls/rtc)