Terkait Kasus Stempel, Ada Oknum Pemkab Kuansing Coba '86'

Posted by On Wednesday, August 23, 2017

Kabag Ops LSM IWS, Yusril

Taluk Kuantan, (puterariau.com)

Ada-ada aja perilaku oknum pejabat kita saat ini. Meskipun selalu berkoar-koar menyatakan saya Indonesia dan cinta merah putih, tapi sikapnya jauh dari budaya Indonesia bahkan cenderung bagai oknum merah putih biru (gaya Belanda,red).

Pasalnya adalah ketika pejabat negeri ini tersandung kasus ada beberapa hal yang mereka mainkan persis gaya penjajah Belanda dahulu. Misalnya, gunakan uang untuk menyogok, menggunakan centeng atau preman, menggunakan kriminalisasi pada pembela kebenaran, menggunakan nama rakyat dan lain sebagainya. So, sekarang kita bisa lihat, di Kabupaten anda gaya mana yang sering dimainkan pejabat ? 

Ini terjadi pada kasus stempel Pemko Bukittinggi di Pemkab Kuansing misalnya. Memang persoalan kecil, tapi banyak dugaan berkembang
kalau sejumlah pertanyaan ditujukan atas hal itu. 

Misalnya saja Lembaga Swadaya Masyarakat Ikatan Warga Satya Indonesia (LSM-IWS) yang menemukan kisah stempel Pemerintah daerah lain yang justru dicap-kan ke surat tanda terimanya. Kan aneh juga...

Menurut Yusril selaku lSM IWS mengaku bahwa dirinya didatangi Kasubag Protokol ke rumah terkait hal ini.

"Rahman Sutrisno datang jam 4 sore mengajak berdamai dan mencoba mengiming-imingi dengan sejumlah uang," kata Yusril pada Putera Riau.

Dirinya berusaha untuk disuap oleh oknum-oknum pejabat agar tidak buka suara pada wartawan. Inilah salah satu contoh perilaku jelek pejabat di Riau yang bila ada kasus ada saja yang dilakukannya persis gaya penjajah Belanda tempo dulu.

Selaku Kabag Operasional LSM IWS, ia menceritakan fakta ini pada Putera Riau, Senin (21/08) pekan ini.

Ketika Putera Riau menghubungi Kasubag dan Kabag, justeru tak berhasil. Ditelpon berkali-kali tak diangkat, WA pun tak dibalas. Mungkin karena menganggap persoalan kecil sehingga tak ada respons sedikitpun.

Emang begitulah hidup di negeri yang mengaku cinta negara tapi ketika ketahuan bersalah dan merugikan negara eh, rame-rame membantah dan mengatakan tidak benar. Nasib ya nasib... (roder/pr)
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »


back to top