Eddy Tanjung Dipercaya Akan Bangun Riau Melebihi Rusli Zainal

Posted by On Sunday, August 27, 2017


Pekanbaru, (puterariau.com)

Pembangunan Riau pasca peninggalan Rusli Zainal boleh dikatakan jalan ditempat. Maraknya mafia proyek terkait proyek pengkondisian sehingga selain kualitas jelek, hasil pun tidak maksimal. 

"Maka kedepan, kita membutuhkan pemimpin yang visioner, merakyat dan memiliki nyali dalam melakukan pembangunan," ujar Buya Syafrizal selaku mantan Ketua DPRD Kampar Fraksi Partai Golkar sekaligus tokoh masyarakat Kampar.

Dijelaskan bahwa pembangunan saat ini bisa dikatakan minim sekali, prestasi juga tidak ada yang menonjol. Salah satu yang dibangun mantan Gubernur Riau Rusli Zainal misalnya Stadion Utama, saat ini dibiar begitu saja tanpa ada pemeliharaan alias terbengkalai. Padahal itu aset Riau yang dibangun dengan ratusan miliar dari peras keringat rakyat dan menghisap kekayaan Riau.

“Jadi kedepan kita harus memiliki pemimpin yang benar-benar berani membangun Riau dan tidak takut untuk membuat program," ujarnya.

Menurut Syafrizal, Riau ini masih banyak sumber daya alam (SDA) yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Selain pemanfaatan SDA, maka harus mempersiapkan Sumber Daya Manusianya (SDM) untuk bisa bersaing dengan negara luar.

“Pemimpin kedepan ini nanti harus bisa mempersiapkan SDM yang mampu berdaya saing dengan negara lain, apalagi nanti sistemnya Ekonomi Masyarakat Asean (MEA). Jika kita tidak mampu bersaing, maka kita akan jadi penonton di negeri kita sendiri,” tuturnya.

Selain mempersiapkan SDM, ekonomi masyarakat juga perlu diberi perhatian yang serius. Apalagi kebelakangan ini, ekonomi Riau cukup lesu sekali. Daya beli berkurang dan hasil pertanian juga harganya murah. Misalnya harga karet murah, sawit turun naik dan orang yang berjualan di pasar juga sudah sepi.
style="text-align: justify;">
Jika ekonomi ini tidak ditangani dengan serius. Dampaknya akan mempengaruhi pendidikan bagi anak-anak. Karena orang tua tidak sanggup lagi untuk menyekolahkan anak-anaknya karena sekarang biaya sekolah mahal apa lagi mengkuliahkan anaknya.

Yang berpendidikan cenderung hanya anak orang kaya dan pejabat, sehingga mustahil untuk mengkritik kebijakan yang tidak pro rakyat kecil. Sebab kebijakan yang ada seakan pro rakyat kelas atas.

“Jika anak-anak putus sekolah, bagaimana bisa melahirkan SDM yang tangguh, justru yang terjadi adalah peningkatan angka pengangguran saja. Jika pengangguran meningkat, maka tingkat kriminalitas juga akan meningkat,” jelasnya.

Mengingat dalam waktu dekat ini nanti akan ada lagi pemilihan Gubernur Riau, maka saya ingatkan harus benar-benar memilih calon pemimpin yang benar-benar memiliki konsep dan seorang visioner yang berani membangun Riau dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakatnya.

Saat disinggung majunya H. Nurzahedi, SE atau Eddy Tanjung sebagai Gubernur Riau 2018 nanti, Buya Syafrizal menyambut baik atas pilihan tersebut. Karena menurut dirinya yang sudah cukup mengenal sosok Eddy Tanjung, selain memiliki visioner, rendah hati dan suka merakyat, Eddy Tanjung juga seorang entrepreneurship dan politisi.

“Jika kita lihat, Eddy Tanjung selain suskses menjadi pengusaha, dirinya juga seorang politisi hingga saat ini ia menjabat sebagai anggota DPR RI. Maka menurut saya, Eddy Tanjung sudah layak maju menjadi Riau 1,” ujarnya.

Bahkan ketika ada bencana alam, seperti ada bencana banjir di Kampar, banyak sekali bantuan yang disalurkan oleh Eddy Tanjung. Ia juga mau merakyat, misalnya ketika melintas di Kampar, beliau selalu menghubungi saya bahkan sampai mau duduk sama di warung kopi.

“Meski orang tau Eddy Tanjung itu orang kaya, bahkan anggota DPR RI, tidak ada aura kesombongan yang dimunculkannya. Bahkan saat duduk di warung kopi saja beliau biasa saja ngobrol dengan warga. Jadi dilihat gayanya, beliau orangnya biasa saja dan selalu bersahaja,” ungkapnya.

Sambil mengakhiri pembicaraan, Syafrizal menegaskan bahwa ada tiga kata untuk pak Eddy Tanjung, rendah hati, merakyat dan memiliki jiwa sosial. Maka inilah sosok yang pantas menjadi harapan rakyat Riau kedepan. (tamba/fadil/hms)
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »


back to top