Sungai Guntung, (puterariau.com)
Kepala Yayasan SMP Asy Syifa, Agus Sumantri saat diwawancarai Putera Riau mengatakan bahwa jumlah anak murid SMP Asy Syifa sebanyak 13 orang yang terdiri dari tenaga pengajar berjumlah 9 orang.
Disebutkan, Bupati HM Wardan pun pernah berkunjung ke sekolah ini pada tahun 2016 lalu bersama mantan Camat Kateman, Marlis Syarif SSos dan mantan Lurah Tagaraja Mae Erwan.
"Saat itu Bupati datang dalam rangka peresmian sekolah PAUD di Desa Tanjung Raja dan Bupati langsung melihat kondisi sekolah SMP Asy Syifa yang terletak di Jalan Suak Juangkan RT 3 RW 5 ini," ujarnya.
Selaku Ketua Yayasan Asy Syifa, Agus Sumantri mengatakan bahwa Bupati HM Wardan pernah mengatakan bahwa Pemerintah berusaha untuk membangun infrastruktur jalan dari SMP Asy Syifa hingga ke Jalur dua Suak Juangkan.
"Pokoknya saya tidak mau tau, kalau saya kesini lagi, jalan ke sekolah ini sudah bagus dan selesai," instruksi Bupati Wardan kala itu seperti yang ditirukan Agus Sumantri.
Ironisnya, jajaran di tingkat bawah belum mampu mengkondisikan instruksi Bupati. Padahal saat itu, kalimat Bupati singkat, padat dan jelas memerintahkan anak buahnya untuk menyelesaikan. Entah apa sebabnya, instruksi Bupati itu tak kunjung ada realisasi hingga sekarang.
Kondisi jalan ke sekolah bagai tempat mandi kerbau
"Mungkin masuk telinga kiri keluar telinga kanan, sehingga tak ada realisasinya," celetuk warga Sungai Guntung berkomentar.
Memang, itu bukan kesalahan Bupati HM Wardan, namun action ASN di tingkat Kelurahan dan Kecamatan juga harus tinggi. Jangan sampai perintah pimpinan dianggap angin lalu.
Penyakit oknum pegawai di negeri ini juga harus dibereskan seputar performa yang rendah. Apalagi kalau kena mutasi, program kerja lama bakal hilang, hingga wajar saja pembangunan di Inhil Utara jalan di tempat. Alasan lain karena pejabat lama yang kena instruksi tidak pernah memberikan catatan PR apa yang harus dikerjakan kedepan pada penggantinya.
Publik cukup kasihan melihat Bupati yang pontang panting kerja kesana kemari, namun bawahan kurang mengerti. Bupati Wardan termasuk pemimpin yang tahan dan ulet sehingga tiada waktu tanpa turun lapangan. Simpelnya, Bupati telah bekerja keras menyerap aspirasi rakyatnya...
Publik cukup kasihan melihat Bupati yang pontang panting kerja kesana kemari, namun bawahan kurang mengerti. Bupati Wardan termasuk pemimpin yang tahan dan ulet sehingga tiada waktu tanpa turun lapangan. Simpelnya, Bupati telah bekerja keras menyerap aspirasi rakyatnya...
Kembali ke laptop, eh inti berita. Disebutkan Ketua Yayasan itu bahwa bangunan fisik sekolah SMP Asy Syifa ini baru 3 tahun siap. Dana BOS per triwulan hanya sekitar Rp.1.500.000. Sementara honor tenaga pengajar sekitar Rp.15 ribu per jam. "Kepala SMP Asy Syifa saat ini adah Raudatunur SPDi MPD," sebutnya.
Ia meminta pada Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hilir untuk lebih memperhatikan sekolah inj yang jauh dari kesan layak.
"Jangan kami dianaktirikan, sebab kebiasaan Dinas Pendidikan Inhil ini suka menganaktirikan sekolah Yayasan," pintanya.
Plang sekolah hancur, dan sekolah ini juga sering kemalingan. "Banyak maling di daerah ini sehingga sulit untuk menyimpan barang dengan kondisi bangunan yang pas-pasan," katanya.
"Kami hanya berharap pada Pak Bupati Wardan untuk mencarikan solusi, sebab beliau yang lebih arif dan bijak," pungkasnya.
(ridho)
"Kami hanya berharap pada Pak Bupati Wardan untuk mencarikan solusi, sebab beliau yang lebih arif dan bijak," pungkasnya.
(ridho)