Pekanbaru, (puterariau.com)
Kepergian dokter Ryan Thamrin cukup mengejutkan banyak pihak. Tak terkecuali ibu-ibu yang merupakan mayoritas pemirsa setianya di acara Dr Oz Indonesia. Ada lebih dari satu juta pencarian di google tentang Ryan Thamrin yang meninggal dunia pada Jumat pekan lalu (4/8/2017).
Muncul berbagai spekulasi tentang penyebab dr Ryan meninggal. Doni Apriyaldi yang merupakan sepupu almarhum mengungkapkan bahwa penyebab kematian dokter berusia 39 tahun tersebut lantaran sakit maag akut yang sudah lama dideritanya. Selama setahun terakhir dr Ryan memang tengah menjalani rawat jalan di Malaka, Malaysia.
Semasa hidup, dr Ryan Thamrin dikenal sebagai sosok yang riang, cerdas serta pekerja keras. Sebelum terjun ke dunia medis, dr Ryan pernah menjadi model coverboy sebuah majalah remaja, hingga menjadi finalis dari Abang None Jakarta tahun 2003.
Boleh jadi tak banyak yang tahu, di balik sosoknya bersahaja, dr Ryan Thamrin menyimpan banyak fakta menarik semasa hidup. Mulai dari panggilan kecil yang tak biasa, asmara yang tertutup, hingga perjuangannya melawan sakit yang tak ingin menyusahkan orang lain.
Setahun terakhir sebelum kepergiannya, dr Ryan Thamrin memang memutuskan untuk meninggalkan ibukota. Ia hanya sesekali terbang ke Jakarta untuk menengok sang keponakan. Meski sakit, namun Ryan masih menebarkan ilmu kesehatan lewat postingannya di akun media sosial.
Tak Punya Rumah Di Jakarta
Meski punya karier mentereng setelah menjadi presenter Dr OZ Indonesia, ternyata Hesta Meiriansyah atau dr Ryan Thamrin, tidak memiliki rumah di Jakarta.
Pertanyaannya, apakah honornya tak cukup membeli rumah sehingga harus tinggal di apartemen saja di Jakarta ?
Menurut Hesta Asferdiansyah, kakak dari dr Ryan, adiknya itu punya alasan tersendiri tidak membeli rumah di Jakarta. Selain tidak punya keinginan menetap dan sudah punya niat untuk kembali ke Riau, Ryan ingin menciptakan suasana nyaman bagi pihak yang berhubungan dengan dirinya.
Pria disapa Ferdi ini sudah pernah bertanya langsung kepada sang adik pulang ke Tanjung Pinang ataupun Kota Pekanbaru. "Dengan apartemen yang disewanya, urusan pekerjaan tidak perlu dibicarakan ke luar rumah. Di apartemen ada ruangan pertemuan khusus, ada ruang jamuan tamu, disana setiap pekerjaan dibicarakan dengan pihak yang inging mengontraknya," terang Ferdi.
"Nggak perlu ngajak tamu keluar lagi. Semuanya sudah tersedia di apartemen," ujar Ferdi di rumah duka di Jalan Kesadaran, Gang Kesabaran, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukitraya, Kota Pekanbaru, Sabtu lalu (5/8).
Meski tidak punya hunian tetap di Jakarta, ternyata dr Ryan punya sejumlah aset mewah di Tanjung Pinang, Kota Batam dan Pekanbaru. Di Tanjung Pinang, Ryan membangun rumah mewah berlantai dua untuk ibunya, Mia Thamrin.
"Rumah itu lebih luas 2 kali dari rumah saya ini. Dibangun untuk mamak, hanya saja jarang ditempati karena mamak lebih banyak berada di Pekanbaru," terang Ferdi.
Sementara di Pekanbaru, Ferdi menyebut adiknya itu punya tanah luas di kawasan Tampan. Tanah itu dibelinya persis di depan rumah kakak lainnya, Hesti Yuli Fahrita. "Kemudian ada rumah toko di Batam. Semuanya masih terjaga sampai sekarang, dan tidak tersentuh selama Ryan sakit," tegas Ferdi.
Menurut Ferdi, dr Ryan bercita-cita ingin menjadikan semua itu sebagai investasinya di hari tua. Dia pun berusaha mengembangkan bisnis lainnya di Pekanbaru dan Tanjung Pinang.
"Kalau rumah di Tanjung Pinang, sering digunakan untuk berkumpul bersama keluarga. Semuanya masih utuh sampai sekarang," kata Ferdi mengenang kepergian sang adik, dr Ryan Thamrin. (tamba/rls/doc)