Bengkalis, (puterariau.com)
Kisruh DPC Demokrat Bengkalis yang menolak salah satu kader partai Demokrat, Yhovizar yang mengabdi 12 tahun, namun alasan-alasan yang tidak mendasar disampaikan melalui salah satu media online.
Dikutip di salah satu media, yakni Ketua Komisi Pemenang Pemilu Cabang (KPPC) Demokrat Bengkalis, Juanda mengatakan pencoretan nama Yovizar dari daftar Bacaleg Demokrat menuding bahwa Demokrat tidak memiliki dasar ketentuan dan aturan yang jelas sangat disayangkan sebagai kader Demokrat sudah 12 tahun tersebut."
"Tidak lolosnya (Yovizar,red) pada dapil 2 yaitu Bukit Batu, Siak Kecil, dan Bandar Laksmana dikarenakan kuota jumlah Caleg laki-laki pada dapil tersebut sangat terbatas hanya berjumlah 3 orang oleh karena itu Partai mengambil sikap untuk melakukan verifikasi secara cermat.
Berkas bersangkutan hingga tanggal Senin 16 Juli belum lengkap diserahkan ke sahabat Demokrat Bengkalis," tegas Juanda yang juga Tim Penjaringan Bacaleg PD Bengkalis Rabu, (18/7/2019) kepada sejumlah awak media di Bengkalis.
Menanggapi dan mengenai pendapat balasan sekretaris DPC Demokrat Bengkalis, pasal Yhovizar ditolak mencaleg dengan alasan terlambat mendaftar. "Sedangkan saya mendaftar bersahabat saudara online pada tanggal 6 Juni," kata Yhofi.
"Kemudian sayo melakukan koordinasi ke DPD Demokrat Propinsi Riau, yakni bapak Edi Yatim-red sekretaris DPD Demokrat Prov Riau. Pada saat itu mereka sedang melakukan rapat pleno Bacaleg DPD Riau. Untuk meminta arahan beliau, (Edi Yatim-red) dan melanjutkan dokumen-dokumen sesuai aturan dan mekanisme DPP Partai Demokrat baik secara online dan melengkapi dokumennya sesuai arahan DPP," bebernya.
Kemudian untuk penyerahan dokumen Bacaleg pada tanggal 17 Juli 2017. "Kalau alasan saudara Ketua Komisi Pemenang Pemilu Cabang (KPPC) Demokrat Bengkalis, Juanda-red yang baru bergabung di Demokrat. Saya mengetahui penjaringan di Partai Demokrat berpatokan pada AD ART Partai Demokrat. Ada mekanisme dan poin yaitu, Kader Partai Demokrat, simpatisan Partai Demokrat, dan tokoh masyarakat," ungkap Yhofi.
"Dari sistem ini saya harus diutamakan, dinilai loyalitas seorang kader, dan tim penyaringan harus mampu koordinasi dengan Bacaleg bukan asal penyaringan asal-asalan. Melihat seperti menembak gajah yang tubuhnya besar," kesal Yhofizar lagi.
"Pada dasarnya DPC Demokrat Bengkalis tidak selektif dalam penyaringan. Kalau menolak berkas dokumen," saya legowo," tepis Yhofi.
"Terimakasih semoga Partai Demokrat semakin besar kedepannya," harapnya. (pr)