Di Nias Utara, Kades Sifahandro Aniaya Wartawan, Camat Sawo Usir Masyarakat

Posted by On Saturday, February 24, 2018


Nias Utara (Putrariau.com)

Kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan Kepala Desa Sifahandro Budiman Ali Gea terhadap masyarakat desanya kembali terjadi, Jumat (16/02/2018). Aksi kekerasan tersebut menimpa Efori Gea yang sering dipanggil Sontar Gea.

Penganiayaan ini menjadi perhatian sejumlah pihak, dimana Sontar Gea yang menerima perlakuan kekerasan dan penganiayaan tersebut berprofesi sebagai wartawan media online Riaukontras.Com. di Kabupaten Nias Utara.

Kejadian itu bermula saat Sontar Gea, wartawan media online melakukan konfirmasi terkait dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Desa Sifahandro. Ternyata ia mendapatkan perlakuan tidak baik dari Kepala Desa Sifahandro Budiman Ali Gea, hingga Sontar Gea mengalami luka memar di mata sebelah kiri.
Di Nias Utara, Kades Sifahandro Aniaya Wartawan, Camat Sawo Usir Masyarakat

Korban penganiayaan Sontar Gea pada saat itu langsung dilarikan ke Puskesmas, kemudian melaporkan kejadian yang menimpa dirinya di Polsek Tuhemberua agar diproses secara hukum.

“Saya saat itu hanya mau konfirmasi, dengan tiba-tiba Kades mendorong meja yang ada di depannya hingga mengenai mata sebelah kiri saya,” kata Sontar Gea korban penganiayaan, ketika dikonfirmasi wartawan puterariau.com Nias Utara, Kamis (17/02/2018).

“Kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan Kepala Desa Sifahandro sudah dilaporkan di Polsek Tuhemberua saya harap supaya hal ini dapat segera di proses secara hukum," ujarnya.

Sebelumnya, pada tanggal 20 Februari 2018, Camat Sawo Kabupaten
Nias Utara melayangkan surat yang isinya menyelesaikan masalah antara Kepala Desa Sifahandro Budiman Ali Gea dengan Korban Sontar Gea, (korban penganiayaan, red) ditandatangani Camat Sawo, Fotani Zai.

“Saya menerima undangan dari Kecamatan Sawo yang isinya untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” ungkapnya.

Memenuhi undangan dari Camat Sawo, sejumlah masyarakat dan wartawan datang termasuk korban penganiayaan Sontar Gea. Namun yang terjadi di Kantor Camat Sawo, masyarakat dan wartawan kembali mendapatkan perlakukan tidak baik. Bahkan Camat Sawo Fotani Zai terkesan mengusir wartawan yang datang untuk meliput perdamaian tersebut.

"Yang tidak diundang mohon untuk segera keluar dari ruangan ini dan tinggalkan ruangan rapat," ucap Fotani Zai marah marah sambil tangannya diangkat menunjuk ke arah para wartawan dan masyarakat.
Kades Sifahandro, yang diduga telah aniaya wartawan Riaukontras.com

"Kok saya diatur di rumah tangga saya, ini rumah saya, silahkan diekspos, keluar dari sini," teriak Camat ditirukan korban. Pernyataan Camat Sawo Fotani Zai ini bahkan sudah menjadi konsumsi publik dari berbagai pihak.

Mengutip salah satu statemen elemen masyarakat penggiat media sosial meminta kepada Camat Sawo Fotani Zai untuk dapat membuka mata dengan lebar membaca UU No 40 tahun 1999 tentang pers dan dapat membedakan kebutuhan publik dan kepentingan pribadi.

Menanggapi kejadian di kantor Camat Sawo, dimana seorang pimpinan Kecamatan Fotani Zai yang tidak menghargai kedatangan masyarakat di Kantor Camat hingga berdalih dan menganggap Kantor Camat tersebut merupakan rumah pribadinya, mendapat sejumlah kecaman. Hal ini jelas Fotani Zai tidak sadar akan posisinya yang digaji oleh masyarakat dan berkantor dari hasil keringat masyarakat.

Dari hal tersebut, tindakan yang dilakukan Camat Sawo sudah tidak terarah lagi untuk mewujudkan perubahan di Nias Utara demi mencapai visi misi ikhlas. Sejumlah elemen berharap agar hal ini menjadi bahan pertimbangan Bupati Nias Utara dan diminta agar segera memberikan pembinaan terhadap bawahannya. (Meifermanto Gea)





back to top