Taluk Kuantan, (puterariau.com)
Demi tercapainya visi-misi Pemerintahan Mursini-Halim, maka Pemerintah Kabupaten Kuansing mengadakan kegiatan desiminasi program kerja Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi berbentuk Focus Group Discussion (FGD).
Kegiatan yang ditaja Bagian Humas Sekretariat Daerah Pemkab Kuansing ini mengangkat tema "Mewujudkan Kabupaten Kuantan Singingi Unggul, Sejahtera dan Agamis di Provinsi Riau tahun 2021" yang diadakan di pendopo rumah dinas Bupati Kuansing pada Rabu (13/12).
Bupati Kuansing, H. Mursini dalam sambutannya mengatakan bahwasanya Pemerintahan Mursini-Halim menginginkan Kabupaten Kuansing menjadi Kabupaten yang unggul, sejahtera, dan agamis.
"Pemerintahan Mursini-Halim sangat menginginkan Kabupaten tercinta kita ini menjadi kabupaten yang unggul di segala bidang, mensejahterakan masyarakat Kuansing, dan agamis," ujar Bupati Kuansing H. Mursini.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kuansing juga ingin mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang baik dan bersih dengan pelayanan publik yang prima serta meningkatkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif.
Selain itu Pemerintah Kabupaten Kuansing juga ingin menggembangkan perekonomian masyarakat yang mandiri, meningkatkan tata kelola sumber daya alam, meningkatkan pembangunan infrastruktur, serta meningkatkan suasana kehidupan yang agamis.
Setelah pembukaan, moderator yang didatangkan dari Universitas Andalas Padang, Prof Asdi Agustar memberikan kesempatan kepada Wakil Bupati Halim sebagai narasumber. Halim pun langsung membantah pernyataan Bupati.
Bahwasanya selama 1 setengah tahun Pemerintahan Mursini-Halim, ia belum puas dengan kinerja Pemerintahan ini ketika berbicara di depan seluruh OPD dan tokoh masyarakat Kuansing dari berbagai elemen.
Halim menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kuansing belum mensejahterakan rakyat. Ia menilai, kebijakan yang diambil pemerintah tidak berpihak kepada masyarakat.
"Bagaimana masyarakat bisa maju, jika wirausahanya tidak memuaskan. Seperti bantuan bibit sawit yang tidak sesuai standar," ungkap orang nomor dua di Kuansing itu.
Dikatakan Halim, dirinya sudah melihat langsung bibit yang didatangkan oleh rekanan. Ia mengaku kecewa dengan bibit tersebut. Padahal, untuk peningkatan perekonomian masyarakat, Pemda sudah menganggarkan sebanyak 150 ribu batang.
"Sebenarnya, target kita itu 300 ribu batang per tahun, tapi hanya terealisasi separohnya," ungkapnya.
Menurut orang nomor dua di Kuansing itu, sektor perkebunan kelapa sawit merupakan unggulan Provinsi Riau dan karena itu masuk dalam program kepemimpinan Mursini-Halim. Tapi, lanjut dia, realisasinya tak memuaskan.
Halim menyatakan kesalahan itu tak terlepas dari dinas terkait yang dinilai tak berani mengambil keputusan. Ia pun berharap Bupati Mursini mengevaluasi OPD terkait.
Wabup Halim meminta kepada pimpinan (Mursini) , agar tegas kepada OPD yang melalaikan tugas. Sebab, mereka sudah disumpah untuk mewujudkan visi misi Kuansing. (roder)