Tembilahan, (puterariau.com)
Tak kapok dipenjara, AS (25 tahun) kembali melakukan kejahatan. Residivis itu kembali berurusan dengan aparat hukum setelah ditangkap tim Harat Unit Opsnal Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Indragiri Hilir, di Jalan Perintis Tembilahan pada Senin sore kemarin (11/12).
Buruh bangunan, warga Jalan Perintis Tembilahan Hulu ini diduga menjadi pelaku tindak pidana pencurian dengan kekerasan atau jambret terhadap seorang mahasiswi, yang bernama Arista (24 tahun).
Warga Jalan Arsyad Ahmad Tembilahan, menjadi korban kejahatan tersangka pada hari Jumat (8/12) sekira pukul 04.45 WIB. Akibatnya tangan korban terluka dan kehilangan 2 unit HP serta sejumlah uang tunai dan surat-surat berharga dengan nilai Rp. 5.000.000. (lima juta rupiah).
Kapolres Indragiri Hilir AKBP Christian Rony Putra SIk MH melalui Kasat Reskrim AKP Arry Prasetyo SH MH membenarkan bahwa pihaknya telah mengamankan seorang pelaku jambret.
"Modusnya menyasar penumpang travel perempuan, yang baru sampai pada malam atau dinihari," beber AKP Arry.
Lebih jauh Kasat menceritakan bahwa kejadian itu terjadi saat korban baru sampai di Kota Tembilahan. Turun dari mobil, korban kemudian berjalan kaki menuju rumahnya. Namun tiba-tiba datang 2 orang laki-laki yang mengendarai sepeda motor dan langsung menarik tas korban.
Tak tinggal diam, korban melawan dan mencoba mempertahankan tasnya. Pelaku tersebut mengeluarkan senjata tajam dan membacokan ke arah tangan, hingga tangan korban terluka, dan tas pun terlepas, kemudian dibawa kabur oleh kedua pelaku.
Polres Indragiri Hilir yang mendapat laporan dari korban, kemudian menurunkan Tim Harat, untuk menyelidiki kasus tersebut. Berdasarkan bukti-bukti yang didapat, pelaku jambret tersebut mengarah kepada tersangka. AS berhasil diciduk, saat berada tidak jauh dari rumahnya, tanpa perlawanan. Dari tangan tersangka disita barang bukti 1 unit HP merek Samsung.
"As ini adalah residivis, dalam kasus curanmor pada tahun 2012," tambah Kasat Reskrim.
Saat ini, tersangka dan barang bukti, sudah diamankan di Mapolres Indragiri Hilir, untuk proses penyidikan lebih lanjut, sedangkan satu orang pelaku lainnya berinisial Up, masih dalam pengejaran Tim Harat.
"Tersangka disangkakan dengan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, ancamannya 9 tahun," tutup AKP Arry Prasetyo SH MH. (zamri/rls)