Nias Utara, (puterariau.com)
Kepala SMP Negeri 1 Afulu Yunaria Waruwu mengajak siswi kelas 8 sebanyak 14 orang di luar KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) sepulang sekolah mengambil makanan babi di ladang/kebun untuk kepentingan pribadi atau individualisme.
Kepsek mengancam dengan konsekuensi apabila tidak datang maka akan dipanggil kedepan. Hal itu berdasarkan penuturan beberapa siswi pada media ketika berobat di Puskesmas Afulu.
Dijelaskan bahwa kebetulan pada waktu yang telah ditetapkan oleh Kepala Sekolah Yunaria Waruwu, Senin pekan lalu (06/11).
9 orang siswi belum datang karena banyak halangan apalagi di musim hujan yang menyebabkan Kepsek marah.
Siswi itu salah satunya Cindy Margareta Waruwu, Asna Meinesty Perdamaian Hia, Mitraniat Ermawati Hia, Adilmawati Zalukhu, Devirna Harefa, Nafirniawati Lase, Siti Kristinawati Harefa, Faniputri Harefa, Rikiani
Waruwu pada Kamis lalu (09/11) dipanggil di kantor oleh Kepala Sekolah Yunaria Waruwu diberi hukuman (ditindak), dipukul, ditampar dan dihina orang tua murid tersebut sampai merasa kesakitan dan menangis.
Pada saat itu sehingga berdampak besoknya beberapa siswa tidak datang di sekolah karena sakit keburu orang tua melarikan anaknya di Puskesmas terdekat untuk berobat dan mengambil visum, Sabtu (11/11).
Agusman Hia, saat dimintai tanggapanya di Puskesmas Afulu, Sabtu (11/11) selaku wakil dari orang tua siswa Mitraniat Ermawati Hia menjelaskan bahwa secara pribadinya dan secara manusiawi tidak menerima tindakan dan perbuatan Kepsek Yunaria Waruwu kepada muridnya.
"Karena guru itu bukan tukang pukul, guru itu mendidik bukan menindak seperti yang telah terjadi dan dilakukan Kepsek ini, dia tidak sadar bahwa anak itu adalah genarasi penerus," tegas Hia.
Ia sangat merasa kasihan dengan adeknya dimana pada saat sepulang sekolah, Kamis (09/11) adeknya menangis terus-terusan karena merasa kesakitan, dan pendengarannya terganggu sampai saat ini, efek dari pada pukulan Kepala Sekolah Yunaria Waruwu, beber Agus.
Masyarakat meminta aparat penegak hukum dan Pemerintah Daerah melalui Kepala Dinas Pendidikan Kab. Nias utara agar benar benar serius menyikapi kasus ini dan segera menindaklanjuti permasalahan yang terjadi.
"Kami harap Yunaria Waruwu dicopot dari jabatannya karena beliau bukan seorang pendidik yang baik," tegas orang tua siswa. (Ken)