Simposium Nasional Sarbumusi Resmi Dibuka Oleh Presiden K-Sarbumusi

Posted by On Monday, September 25, 2017

Pasuruan, (puterariau.com) -- Simposium Nasional Advokasi Perburuhan dan Pembelaan Hubungan Industrial resmi dibuka oleh Presiden Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Seluruh Indonesia (K-Sarbumusi), Drs. HM Saiful Bahri Anshori MP pada tanggal 25 september 2017 di pasuruan Jawa Timur. Acara ini diikuti oleh seluruh Perwakilan DPW dan DPC K-Sarbumusi seluruh Indonesia.

Dalam pidatonya, Presiden K-Sarbumusi, Drs. HM Saiful Bahri Anshori MP mengatakan sarbumusi hadir sebagai alternatif dari kekuatan buruh sobsi-komunis, sarbumusi hadir didirikan oleh ulama dan ulama NU memandang buruh warga NU harus dibela dan ditingkatkan kesejahteraannya.

Dikatakannya lagi sarbumusi memberikan ruang memilih dan alternatif selain sobsi. Saat itu sarbumusi menjadi pelopor pejuang demokrasi sebelum yg lain lain berbicara tentang demokrasi. "Dalam sejarahnya sarbumusi menjadi bagian terpenting dalam gerakan buruh baik secara nasional ataupun internasional selain sobsi di zaman Presiden Soekarno. Namun sangat disayangkan ide serikat pekerja tunggal di zaman Presiden Soeharto Sarbumusi tenggalam antara ada dan tiada," ujar Saiful Bahri Anshori.

 Selanjutnya, dalam dekade zaman reformasi Sarbumusi mendeklarasikan kebangkitan kembali dan mengambil peran strategis dalam ruang gerakan buruh dalam masa perjuangan reformasi. Dalam masa liberasi dan demokrasi regulasi perundang undangan perburuhan yg membuka ruang kebebasan berserikat dimana lebih gampang membuat serikat pekerja/serikat buruh, katanya.

(DPW K-Sarbumusi Riau bersama Presiden K-Sarbumusi dan Sekjend K-Sarbumusi)

" Untuk itu, simposium ini salah satunya dilatar belakangi sejarah panjang Sarbumusi dan sarbumusi hadir sebagai entitas pembelaan PPHI yang harus lebih intelektual, Berakhlakul Kharimah sebagamana nilai- nilai perjuangan NU serta dapat melawan rezim yang tertindas yang sering kali tidak berpihak pada buruh," harap Presiden K-Sarbumusi.

Dikatakannya lagi Sarbumusi menekankan solidaritas antara sesama anggota, struktural Sarbumusi dan sesama sp/sb untuk melawan situasi dan kondisi yg tidak menentu, kondisi seperti ini harus disikapi secara bersama sama (solidaritas, perjuangan dan sesuai dengan visi misi sarbumusi serta NU)  sehingga dalam situasi hubungan industrial yang semakin berat. Kemudian aktifis Sarbumusi dan anggota Sarbumusi harus memiliki seperangkat pengetahuan dalam mensikapi kondisi dan fakta yang ada sehingga penyelesaian pphi tidak selalu harus dengan demontran serta mogok kerja dan aksi jalanan.

"Sarbumusi harus konsisten dan meneguhkan diri sebagai entitas gerakan buruh dalam pembelaa dan peningkatan kesejahteraan buruh di Indonesia," Tutup Presiden K-Sarbumusi. (dil)
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »