Batam, (puterariau.com)
Terkait pemadaman bergilir yang dilakukan oleh pihak Bright PLN di seluruh kawasan Batam, sampai saat ini sudah mau masuk pada minggu kedua.
"Pemadaman bergilir sangat terpaksa dilakukan karena keterbatasan dari biaya operasional, sehingga pihak PLN tidak bisa menyuplai daya," ujar Humas Bright PLN Batam, Bukti Panggabean pada Putera Riau melalui telepon selulernya Rabu siang (13/09/2017).
Disebutkan Bukti bahwa modal pihak PLN adalah sekitar Rp.1448/Kwh, sementara
dijual kepada pelanggan hanya sekitar Rp.1350/Kwh. Jadi selisih yg cukup besar itu membuat PLN menjadi merugi dan membuat beban bertambah berat.
Usulan kenaikan 45% sebenarnya dapat menyelesaikan persoalan defisit biaya operasional, namun warga menolak dan diputuskan naik 15% saja dalam beberapa tahap.
Meskipun sudah naik 15% untuk tahap awal, tapi tetap tidak bisa menyelesaikan masalah.
"Kalaupun sekarang ini pelanggan sepakat naik lagi 15% untuk tahap ke-2 ini, tetap belum bisa juga menutupi biaya yang diperlukan, sehingga pemadaman bergilir ini belum dapat dipastikan kapan bisa berakhir," ungkapnya.
Pihak PLN sangat berharap agar Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Propinsi Kepri dapat membantu mencari solusi dan jalan keluar bersama-sama.
"Agar masalah pemadaman bergilir bisa diakhiri supaya tidak merugikan masyarakat dan juga tidak merusak iklim investasi di Batam," kata Panggabean menjelaskan. (Rega)