Rumah Pak Nuar, warga kurang mampu yang berbentuk gubuk di Tanjung Putus Kuansing, malah tak memperoleh RLH dari Pemerintah
Taluk Kuantan, (puterariau.com)
Taluk Kuantan, (puterariau.com)
Warga Desa Tanjung Putus Kecamatan Kuantan Hilir Seberang mempertanyakan program pemerintah seputar bantuan layak huni yang diduga dipermainkan oknum-oknum penyelenggara negara.
Ada warga yang semestinya harus dapat, malah tak mendapatkannya. Hal ini selalu terlihat di dalam lingkungan kita saat ini.
Puput, warga Tanjung Putus mengungkapkan bahwa seharusnya Pemerintah benar-benar memberikan bantuan
itu pada orang yang membutuhkan.
Misalnya pada kondisi Pak Nuar yang tinggal di RT 04/RW 02 yang pekerjaannya sehari-hari sebagai petani karet.
Sebagai buruh tani yang bekerja pada kebun orang, penghasilan Pak nuar tak jelas. Terkadang bisa Rp.40000 per hari dengan kondisi memiliki 4 orang anak. Anaknya hanya 1 yang bersekolah, yang lainnya putus karena kondisi ekonomi.
Pak Nuar menuturkan bahwa kadang mereka makan senin kamis alias sering berpuasa. Hidup mereka dikucilkan karena faktor ekonomi yang sulit.
Diusia senjanya, sekitar 60 tahun, Pak Nuar masih bekerja untuk menghidupi 4 anaknya. Sementara jika ada bantuan Pemerintah, ia selalu dieliminasi dan tak terjamah termasuk bantuan rumah layak huni.
Mungkinkah pemerintah sengaja melupakan orang-orang kecil seperti ini ? Hanya kampanye hoak jika ada yang peduli dengan wong cilik, yang ada pun malah dikucilkan, seperti kisah Pak Nuar yang memiriskan hati ini.
"Mungkin sudah takdir dari Tuhan, kami terima dengan ikhlas," ucapnya seraya mengelus dadanya. (ridho)