Gubernur Riau Andi Rahman Gagas Perda Wajib Berbahasa Melayu Di Seluruh Riau

Posted by On Thursday, August 10, 2017


Pekanbaru, (puterariau.com)

Paripurna istimewa sempena HUT ke-60 Propinsi di DPRD Riau, Rabu kemarin (9/8/17), Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengungkapkan sejumlah aspek yang diantaranya keberhasilan selama memimpin Riau.

Ia juga menyampaikan sejumlah gagasan berupa usulan perlunya ada Peraturan Daerah atau Perda untuk mewajibkan penggunaan Bahasa Melayu dalam pergaulan resmi di Propinsi Riau.

“Bila Perlu kita kuatkan dengan menerbitkan Perda yang akan menjadi dasar, bahwa siapapun yang bermastautin di negeri ini, mesti menggunakan bahasa Melayu Riau sesuai dengan pepatah, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung,” ujar Gubri dalam pidatonya. 

Gagasan mewajibkan penggunaan bahasa Melayu tersebut, menurut Gubri bagian dari upaya mengimplementasikan tagline: Riau The Homeland fo Melayu. Juga selaras dengan filosofi dan karakter khas Melayu Riau dalam Gurindam 12 karya Pahlawan Bahasa Raja Ali Haji. 

Disebutkan Gubri, jika hendak mengenal orang berbangsa, lihatlah kepada budi pekerti dan bahasanya.

Karena itu, Gubri mengajak segenap komponen masyarakat Riau untuk senantiasa dan memulai secara bersama dan ikhlas menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar dan bahasa keseharian. 

“Sehingga di setiap jengkal di negeri Melayu ini, di kantor-kantor, di sekolah-sekolah, pasar- pasar dan dimanapun suaknya kita mendengar percakapan dan komunikasi dalam bahasa Melayu,” harap Gubri. 

Tembilahan Masih Gunakan Bahasa Banjar

Memang, ide Gubri itu cukup bagus dan brilian terkait melestarikan melayu di bumi melayu. Namun, di Indragiri Hilir saja, Tembilahan contohnya, bahasa resmi pergaulan sehari-hari masih menggunakan bahasa banjar. 

Demikian di Pekanbaru sendiri, dimana bahasa minang kerapkali terdengar di pasar-pasar maupun sekolah. Walau nilai pelajaran bahasa indonesia dan melayu tinggi, namun masih sering menggunakan bahasa lainnya.

Publik menilai bahwa ide Gubri Andi Rahman cukup bagus kalau memang benar-benar dijalankan. Apalagi bahasa Indonesia itu berasal dari bahasa melayu, yang artinya fasih bahasa melayu tentu akan baik berbahasa Indonesia. (dil/rls/rtc)
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »