Plt. Kaban BPKAD Pekanbaru, Alek Kurniawan : " Optimalkan Teknologi Wujudkan Layanan Terbaik BPKAD Menuju Pekanbaru Kota Metropolitan Yang Madani"

Posted by On Friday, August 18, 2017


PuteraRiau.com, Pekanbaru ---I--- Meski Cuma seorang Pelaksana tugas (Plt) di jabatan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan S.Pi M.Si bertekat memberikan karya terbaiknya untuk Pemerintah kota Pekanbaru, karya tersebut yakni pelayanan keuangan dan pendataan aset daerah yang lebih simple, efektif dan efisien dengan menggunakan aplikasi teknologi. 

Kenapa harus menggunakan aplikasi berbasis teknologi? Pria berkulit putih ini mengaku bahwa dengan memanfaatkan teknologi yang canggih maka seluruh pekerjaan terbilang berat dan rumit yang ada di tubuh BPKAD akan lebih mudah untuk dikerjakan. Misalnya saja melakukan pendataan aset-aset daerah. Jika ini masih dilakukan dengan sistem manual tentu akan sangat memakan waktu lama serta data yang disimpan tidak dapat bertahan lama karena habis dimakan rayap. 

"Jika aset yang dimiliki kota Pekanbaru kita tulis dengan tangan di buku catatan, ini tentu sangat repot sekali, tapi semuanya akan sangat mudah jika menggunakan teknologi seperti komputer tentu data lebih aman dan tersimpan dengan sistematis," ungkap Alek memberikan penjelasannya dengan cukup rinci. 

Ada banyak kelebihan yang dapat dirasakan seluruh masyarakat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Pekanbaru setelah menggunakan aplikasi berbasis teknologi, diantaranya setiap OPD dapat mengetahui dengan apa-apa saja aset yang mereka miliki dengan cepat, seperti lahan, bangunan, kendaraan dan sebagainya melalui komputer yang ada di kantor mereka masing-masing tanpa harus ke BPKAD. 

"Bahkan untuk mengetahui penyaluran anggaran bisa dilihat dalam aplikasi yang telah kita rancang di bagian perbendaharaan, sehingga setiap OPD tidak perlu lagi repot-repot datang ke BPKAD untuk menanyakan invoicenya sudah cair atau belum, tapi cukup membuka aplikasinya di komputer yang ada di kantornya, jika sudah disetujui pencairannya mereka bisa langsung ke bank untuk mencairkannya. Otomatis potensi untuk terjadinya pungli jadi tidak ada," papar mantan Kepala bagian Humas Pemko Pekanbaru,

Diakuinya, untuk mencapai layanan yang terbaik di BPKAD butuh waktu dan penyempurnaan disetiap aplikasi yang diluncurkan. Adapun kendala utama yang dihadapi BPKAD untuk berevolusi adalah minimnya Sumber Daya Manusia yang bisa merancang dan membuat aplikasi-aplikasi tersebut. 

"Diharapkan, kedepannya kita diperbolehkan untuk merekrut SDM yang handal sehingga bisa lebih efektif dan cepat dalam memberikan layanan," terang Alek. 

Selain itu, keinginan seorang Alek kurniawan dalam membangun BPKAD yang seluruh aktifitas kerjanya menggunakan aplikasi berbasis teknologi tidak semudah membalikkan telapak tangan, ada beberapa tantangan yang harus di hadapi, seperti tidak semua pegawai yang ada di jajaran BPKAD mengenal dan familiar dengan aplikasi teknologi, sehingga butuh waktu dan sosialisasi kepada seluruh pegawai dalam mengoperasikan aplikasi yang telah dibuat. 

"Seperti Aplikasi Simda yang mencatat seluruh aset yang dimiliki SKPD, dalam pencatatannya kita butuh waktu cukup lama untuk lancar mengoperasikannya, ditambah lagi aset yang didata tersebut sangat banyak. Dan sekarang alhamdulillah semuanya sudah berjalan dengan lancar," ujar pria Ganteng ini.  

Dalam menjalankan pekerjaannya Alek tidak terfokus pada benda-benda mati yang berteknologi canggih saja, tapi lebih mengutamakan kebersamaan di tubuh BPKAD, dia berprinsip apa yang dikerjakan dengan senang hati dan bekerjasama dengan seluruh lini tentu akan menghasilkan hasil yang baik pula.

"Ya, meski kita bekerja dengan aplikasi yang canggih, tapi pegawai disini bukan bekerja seperti robot yang kerjanya hanya bekerja dan bekerja saja. Kami disini lebih mengutamakan kebersamaan dan kekeluargaan. Dengan begitu ada rasa saling memiliki satu sama lain, saling bantu membantu untuk mencapai tujuan yang telah kami targetkan. Contohnya kami memberikan warna berbeda dari OPD-OPD yang ada di kota Pekanbaru, seperti dalam melaksanakan program Kamis bersih tanpa polusi dan asap ( Kasih Papa) kami melakukannya setiap minggu, bukan sekali sebulan. Kami juga telah memiliki baju saragan untuk bersepeda bersama, berolahraga dan banyak lagi hal yang kami lakukan untuk menjalin tali kekeluargaan dengan seluruh pegawai di BPKAD," papar Alek. 

Intinya, disini kami adalah keluarga. Memang kami dalam bekerja dipisahkan dengan sekat-sekat ruangan, tapi ketika jam istirahat kami tepat menjalin tali silaturahmi seperti makan siang bersama, bersepeda bersama, serta saling memberikan masukan dan informasi untuk kemajuann BPKAD kota Pekanbaru dalam mewujudkan visi dan misi Pekanbaru menuju kota Metropolitan yang Madani. (adv/kominfo/rls)



Next
« Prev Post
Previous
Next Post »