Bengkalis, (puterariau.com)
Kabupaten Bengkalis merupakan negeri tua dan kaya dengan potensi buminya yang cukup besar. Kehidupan masyarakatnya yang dulu aman damai jauh dari berbagai konflik moral serta kearifan lokal yang juga cukup bersahaja, sekarang semuanya berubah drastis. Hal itu berubah sejak Bupati baru, Amril Mukminin.
Suhaimi SH, salah seorang tokoh masyarakat Bengkalis mengutarakan pendangannya. "Kondisi Bengkalis seperti ini sudah barang tentu semuanya tidak terlepas dari kepiawayan pemimpinnya yang arif dan bijaksana dalam menciptakan keharmonisan sosial masyarakatnya demi kemajuan negerinya dalam berbagai hal," kata pria yang juga mantan seorang dosen ini.
Dilanjutkan Suhaimi, berbeda dengan kondisinya yang sekarang yang dirasakan sebagai masyarakat Kabupaten Bengkalis hari ini tak ubahnya seperti kehidupan di zaman penjajahan yang semuanya serba terkekang dan tertekan oleh sifat arogansi pemimpinnya yang otoriter.
"Berbagai ruang kehidupan yang seharusnya bisa dinikmati masyarakatnya dalam mengisi berbagai peluang hajat hidup, sama sekali tak terbuka seperti terkunci mati, sangat memprihatinkan," sesalnya.
Suhaimi berharap semoga peristiwa yang dilakukan komisi anti rasuah kali ini menjadi sebuah petunjuk sekaligus pembuka jalan untuk menghentikan kesombongan pemimpin negeri junjungan ini.
Suhaimi juga menggambarkan sikap masyarakat selama ini sangat jenuh dan muak dengan ketidakmampuan Bupati yang bagaikan pemimpin kacangan. "Kini harapan masyarakat bergantung penuh kepada KPK, sebagai solusi untuk menjawab teriakan rakyat kabupaten Bengkalis, terangnya.
Demi kepentingan masyarakat secara umum, Suhaimi meminta KPK agar tidak perlu lagi mengulur-ulur waktu dengan uang sitaan Rp 1.9 Miliar yang diakui Bupati sebagai milik pribadinya.
"KPK harus mantap dengan keputusan penyitaannya maka segeralah lebih tegas lagi," harapnya.
Tidak ada jalan lain katanya,satu-satunya jalan yang bisa segera menyelamatkan kondisi masyarakat Kabupaten Bengkalis dari berbagai hal yang tidak baik untuk kedepannya, KPK diminta segera meningkatkan status hukum Bupati Bengkalis.
"Karena sistim pemerintahan yang angkuh serta tak memberikan nilai kenyamanan sedikitpun terhadap kehidupan masyarakatnya kita harapkan secepatnya berakhir dan tidak berlanjut lagi," katanya.
Ia tetap memberikan apresiasi kepada KPK atas prestasi menemukan objek uang senilai Rp 1.9 Miliar di kediaman Dinas Bupati yang sekarang resmi menjadi barang sitaan.
Suhaimi meyakini KPK sudah cukup mengantongi alat bukti yang kuat, makanya sikap keras KPK dengan keputusan sita itu, merupakan aba-aba untuk keputusan selanjutnya.
"Semoga keputusan selanjudnya nanti sesuai yang diharapkan rakyat, yakni tersangkakan dan tangkap Bupati Bengkalis, agar kegundahan masyarakat dari berbagai komponen yang selama ini merasa tertekan dengan sikap otoriter pemimpinnya terselesaikan," ucap Suhaimi. (pr/tim)