Batam, (PR Batam)
Mahmud alias Fadel (35), salah seorang nasabah Bank Mandiri mengaku sangat kecewa terhadap pelayanan yang diberikan oleh staf dan management di kantor Bank Mandiri Batam Center Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.
Peristiwa itu bermula pada tanggal 30 Mei 2018 lalu. Fadel yang merupakan sales Agung Toyota yang hendak mempertanyakan belum adanya sinkron antara Bank Mandiri dan Fidel mengenai nasabah.
"Saya datang ke Bank Mandiri dengan niat baik, tapi tanggapan FN customer service Bank Mandiri merasa disudutkan, Fn merasa keberatan karena saya bertanya lebih jauh tentang nasabah yang bernama EK," kata Mahmud alias Fidel, korban pemukulan dengan didampingi pengacaranya Andy Nurezta, Jumat lalu (20/7/2018).
Dia mengatakan bahwa dirinya dan
FN cekcok mulut. Tiba-tiba FN memanggil security dua orang, dia katakan pada security bahwa orang ini layak diusir, disitu saya bertanya sama dia, anda menganggap saya seperti apa.
"FN memanggil dua orang security, dan dia bilang orang ini sudah layak diusir, terus saya jawab tanpa anda usir saya bisa pergi sendiri, pada saat itu terjadi cek cok mulut," kata Fadel.
Customer service yang disamping FN bilang jangan ribut disini, bapak bisa menghadap ke pimpinan saja di lantai dua, lalu saya ke lantai dua untuk menghadap pimpinan
Setiba di lantai dua saya menjelaskan kronologi kejadiannya ke Bu Ema, Kepala Cabang. "Beliau menyampaikan kalau seperti ini, CS saya sudah melanggar aturan Perbankan, sehingga Kepala Cabang minta maaf dan karena bulan puasa juga jadi kami saling minta maaf hingga suasana kembali membaik," kata sumber.
Kemudian saya turun diantar Bu Ema sampai lantai dua, pas saya turun saya lihat FN masih duduk dikursi CS, tiba-tiba dia berdiri dan mengarah ke pintu masuk bank dan menghadang saya, dia tidak terima bahwa sudah cekcok mulut dan menghadap pimpinannya.
"Tiba-tiba datang security dari belakang, saya tidak tau dan langsung memukul di belakang saya, sampai saya jatuh di lantai, terus pas saya berdiri lagi dipukul lagi pipi kiri saya sampai memar dan punggung belakang saya lecet," paparnya.
Seusai insiden itu ia langsung ke RS Elisabeth untuk melakukan visum. dan
menghubungi pengacara dan pihak Kepolisian. Saat itu Bu Ema kepala cabang memohon untuk menyelesaikan secara kekeluargaan.
Karena belum ada kesepakatan, kata
Fadel, terkait masalah ini mau seperti apa, sehingga dia pertanyakan seperti apa pelayanan di Bank Mandiri, karena pada saat ke Bank Mandiri bukan keamanan yang didapat malah terancam sampai dipukul security.
"Seharusnya security mengamankan nasabah maupun mitra yang berhubungan dengan mandiri," kata Fidel dengan nada kecewa.
Lanjutnya, tanggal 31 Mei 2018 mereka diundang ke Bank Mandiri di Jln. Imam Bonjol, dan hadir untuk mediasi saat itu, mereka meminta maaf dan akan mengganti uang perobatan sebanyak Rp 5 juta.
Terkait A dan F, kata Fidel akan dikembalikan ke vendor dan segera dipecat namun kenyataannya mereka masih berada di Bank Mandiri, dan FN dipindah ke bagian audit. "Perkataan mereka akan dikembalikan ke vendor itu tidak benar," pungkasnya.
Sementara itu, Humas Mandiri, Harry Tampubolon melalui emailnya menjelasan kronologis kejadian bahwa ketika korban datang ke Mandiri bertemu dengan salah seorang Frontliner Mandiri untuk menanyakan terkait salah satu produk Mandiri. Saat itu terjadi kesalahpahaman dan korban merasa kurang puas sehingga di komunikasikan kepada Kepala Cabang.
Setelah mendapat penjelasan dari kepala cabang, kesalahpahaman dianggap selesai. Namun kesalahpahaman kembali terjadi setelah korban dan CS mandiri tersebut keluar dari kantor dan berada di depan kantor mandiri. Pada saat itu petugas atau sekuriti datang melerai dan diduga mendorong atau memukul korban.
Ia melanjutkan tindakan saat ini sudah ditangani pihak kepolisian dan akan membantu proses yg tengah berjalan. "Bank mandiri telah mengembalikan petugas/sekuriti yang bersangkutan ke vendor/perusahaan tempat bernaung," jawabnya.
Selanjutnya Bank Mandiri juga memastikan bahwa pelayanan nasabah dan keamanan tetap berjalan baik dan terkendali, namun sebagai tanggung jawab moral Bank Mandiri akan membantu membayar biaya perawatan yang wajar bagi korban. (pr/rga)