Irwanto Suhaili : 'Pengabdian Pada Negeri Adalah Harga Mati'

Posted by On Sunday, February 18, 2018


Batam, (puterariau.com)

Dalam menjalankan tugas pengabdian kepada negara bukanlah perkara gampang, tidak semua orang sanggup melaksanakannya. Hanya orang terpilihlah yang mampu bertahan.

Dari beberapa profesi peran Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenkumham sering luput dari perhatian, padahal mereka adalah garda terdepan dalam menjaga kedaulatan NKRI terutama di wilayah perbatasan.

“Pengabdian kepada negeri adalah harga mati. Saya berkarir disini untuk memberikan yang terbaik kepada NKRI dan masyarakat,” ujar Kepala Bidang Humas Imigrasi kelas I Khusus Batam, Irwanto Suhaili, pekan ini pada Putera Riau.

Pria kelahiran 12 Maret 1968 ini sudah malang melintang dalam bidang Kemigrasian. Pada usia 49 sekarang sejumlah posisi penting telah dilakoninya, mulai tugas pertama di Kantor Imigrasi Belakang Padang sampai dipercayakan bertugas di KBRI Kuala Lumpur Malaysia.

Awalnya, Irwanto memiliki keinginan masuk dalam jajaran Kepolisian waktu itu masih Akabri dengan semangat awal yakni mengabdi kepada NKRI. Namun ketika tes berlangsung tepat pada tahun 1989, dirinya belum mendapatkan kesempatan.

Tidak ingin berlarut dalam kegagalan, ayah dari tiga anak ini banting stir dengan bekerja serabutan sambil melanjutkan kuliah di Pekanbaru. Meskipun begitu semangat pengabdian tidak luntur dalam dadanya.

Gayung bersambut ketika dirinya dinyatakan lulus menjadi ASN di Kehakiman Pekanbaru pada tahun 1992. Barulah darisana karir pria kelahiran Natuna ini dalam bidang Kemigrasian menanjak naik.

Kepala Bidang Humas Imigrasi kelas I Khusus Batam, Irwanto Suhaili selama hampir 26 tahun mengabdi kepada NKRI melalui lembaga Kemenkumham, Irwanto memiliki setumpuk cerita suka dan duka dalam melaksanakan tugas. Apalagi banyak ditempatkan pada wilayah perbatasan tentu berbagai
persoalan kerap dihadapi.

“Lumayan bagi saya pengalaman mulai berkarir dari tahun 1992 sampai saat ini, banyak suka dukanya. Bahkan caci maki juga sering datang kepada saya namun itu hanyalah bagian dari pada pengabdian,” ucapnya sambil tersenyum.

Jerih keringat Irwanto dalam bertugas tidaklah sia-sia, beberapa penghargaan kian disematkan kepadanya. ”Satu dari Menteri dan lain-lainnya dalam bentuk motivasi, namun itu bukan tujuan saya dalam memberikan yang terbaik kepada negara,” kata pria humanis dan rendah hati ini.

Dia mengungkapkan semangat pengabdian kepada negara dan masyarakat tidak terlepas dari peran ayahnya yang berprofesi sebagai Polisi serta terinspirasi dari setiap daerah yang pernah ditinggalinya.

“Saya berasal dari Natuna dibesarkan di Belakang Padang, Tanjung Batu, Tanjung Pinang, Letung, Tarempa, Ranai dan Tanjung Balai juga pulau penawar rindu. Itu karena saya ikut ayah dalam tugasnya sebagai Polisi,” sampai Irwanto.

Dalam umur setengah abad sekarang semangat pengabdian masih tertoreh didalam jiwanya, maka dari itu dirinya siap jika harus ditempatkan pada jabatan lain terutama Kepala Imigrasi. Agar pengabdian kepada negara dan masyarakat bisa diwujudkan secara total.

“Semoga ada tangan malaikat membantu saya menjadi Kepala di suatu kantor nanti agar bisa membantu masyarakat,” tutupnya ketika ditanyakan karir selanjutnya yang ingin digapai.

Berikut Rekam Jejak Irwanto Suhaili

– tahun 1992-1996 bertugas di Kantor Imigrasi Belakang Padang
– tahun 1996-2000 bertugas di KBRI Kuala Lumpur Malaysia
– tahun 2000-2001 sekolah teknis
– tahun 2001-2006 Pejim Imigrasi di Tanjung Uban
– tahun 2006-2008 Kasubid Kantor Imigrasi kelas 2 Ranai
– tahun 2008-2012 Kepala Seksi Wasdakim di Kantor Imigrasi Kelas 2 Tanjung Balai Karimun
– tahun 2012-2014 Kasi Unit Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam
– tahun 2014-2016 Kepala Seksi Deportasi Direktorat Imigrasi
– tahun 2016-2017 Kepala Bidang Penetapan Pengamanan dan Deportasi Redunim Tanjung Pinang
– tahun 2017-Sekarang Kepala Bidang (Kabid) Humas Imigrasi kelas I khusus Batam. (AK/Rg)



back to top