Menyesal, Gubri Andi Rahman Minta Maaf Yang Sebesar-Besarnya Pada Masyarakat Kuansing

Posted by On Wednesday, December 13, 2017


Pekanbaru, (puterariau.com)

Pemberitaan sebelumnya Gubernur Riau, Andi Rahman disesalkan oleh anak-anak dan sejumlah masyarakat Desa Pantai Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi. Pasalnya Gubernur tak memiliki itikad menghargai jerih payah anak-anak penari dari SMPN 4 yang sudah berlatih berbulan-bulan. 

Mereka menilai Gubernur Riau hanya bermain-main politik sehingga sangat mengecewakan anak-anak dan masyarakat setempat.

Sebanyak 19 peserta tari persembahan dan tari menanam dari SMPN 4 Kecamatan Kuantan Mudik merasa kecewa di penghujung acara Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) Provinsi Riau tahun 2017 yang dibuka langsung oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Desa Pantai Kecamatan Kuantan Mudik Selasa kemarin (12/12/2017).

Yuti Yusri, tokoh masyarakat Desa Pantai  menyampaikan bahwa mereka sangat merasa kecewa dengan kegiatan yang ditaja Gubernur Riau ini. Pasalnya anak-anak penari sudah latihan selama lebih kurang dua bulan. Namun tidak ada satupun yang bisa ditampilkan. "Ini sama saja tidak menghargai jerih payah kami selama ini latihan," ungkapnya.

Terkait hal itu, Gubernur Riau Andi Rahman yang dikonfirmasi Putera Riau melalui Karo Humas Pemprov Riau, Firdaus menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada seluruh masyarakat Kuansing, khususnya Desa Petai Kecamatan Kuantan Mudik.

Disebutkan Karo Humas, Gubernur ada panggilan mendadak ke Pekanbaru terkait kunjungan Kedubes Kanada di Riau. "Waktu beliau sangat padat, jadi itupun terpaksa dikejar-kejar," ungkap Firdaus.

"Saya atas nama Pak Gub minta maaf yang sebesar-besarnya pada tokoh masyarakat Kuansing," ucap Karo mendapat informasi kekecewaan masyarakat Kuansing.

Pernyataan permohonan maaf Gubernur Riau melalui Karo Humas itu setidaknya dapat mengurangi tensi sakit hati masyarakat Kuansing, sebab mereka merasa sudah diabaikan oleh Gubri.

"Kalau tak ada Karo Humas yang minta maaf, mungkin pencitraan politik Pak Andi Rahman tamat di Kuansing sampai hari ini," ungkap Halpi, salah seorang tokoh pemuda Kuansing berargumen.

Apalagi beredar kabar bahwa anak-anak merasa terpukul akibat Gubri yang berteriak-teriak histeris. Aksi seni melayu mereka tak jadi dipertontonkan, sementara sudah banyak waktu, materi dan tenaga yang tersita tanpa ada permohonan maaf dari panitia. (roder/pr)
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »