Bupati Nias Utara Diminta Selamatkan SMPN 1 Afulu Dengan 'Copot' Kepsek Bermasalah

Posted by On Thursday, November 16, 2017


Nias Utara, (puterariau.com)

Masyarakat Kecamatan Afulu Kabupaten Nias Utara yang berada sekitar 40 km dari Ibu kota Kabupaten Nias Utara prihatin atas pendidikan anak-anak mereka yang sedang menuntut ilmu di SMP Negeri 1 Afulu yang semakin semakin terpuruk.

Apalagi saat ini seorang Kepala Sekolah yang memimpin sekolah tersebut bukan karena sebuah tugas tetapi hanya untuk tempat mendapatkan keuntungan pribadi.

Oleh karna itu mereka meminta Pemerintah Kabupaten Nias Utara dan anggota DPRD Kabupaten Nias Utara khususnya Komisi B agar segera menyelamatkan SMP Negeri 1 Afulu dari kehancuran.

Belum hilang diingatan orang tua siswa/i saat salah seorang guru diduga melakukan perbuatan tidak senonoh kepada siswanya di salah satu ruangan perpustakaan dimana kejadian itu juga sempat tenar di sejumlah media cetak dan online.

Sebab itu, akhirnya guru yang tidak bermoral tersebut harus hengkang dari SMP Negeri 1 Afulu dan dilempar ke SMP Negeri lain. Namun kejadian itu bukan sebagai pelajaran berharga kepada Kepsek Yunaria Waruwu SPd (33), malah kali ini dia sendiri yang buat masalah dengan melakukan tindakan kekerasan fisik terhadap anak dibawah umur.
justify;">
Salah satunya Asnak Meinesti Perdamaian Hia (13), hanya karena tidak mau disuruh mengambil makanan ternak babinya.

Afolo Hia alias A. Asti, orang tua siswi yang mendapat kekerasan di SMP Negeri 1 Afulu telah menyampaikan laporan kepada pihak penegak hukum ke Polres Nias dengan nomor surat LP/353/XI/2017/NS pada tanggal 15/11/2017 beliau berharap agar pihak hukum dan Pemerintah dengan sesegera mungkin mencopot jabatan Yunaria Waruwu.

"Kami secara pribadi tidak menerima perbuatan Kepsek Yunaria Waruwu ini," ujar A Asti.

Perbuatan keji Kepsek Yunaria Waruwu ini dianggap bukan watak seorang guru pendidik yang baik bagi siswa/I SMP Negeri 1 Afulu dimana menyuruh siswinya yang masih di bawah umur membawa pisau dan mengambil makanan ternak babinya di luar proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) demi menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

"Pendidikan bukan prioritas utama yang ada di pemikiran Kepsek tetapi uang dan usaha ternak babinya," ucap orang tua siswa Agusman Hia di Lotu. 

Agusman Hia menambahkan bahwa dari surat undangan rapat yang telah diedarkan kepada 9 orang tua siswi murid oleh Kepala Sekolah pada tanggal (11/11) berisikan bahwa perbuatan yang dilakukannya itu adalah hanya kesalahpahaman siswi.

Putera Riau mencoba menghubungi Kepala Sekolah Yunaria Waruwu untuk meminta keterangan di nomor ponselnya 0852617047xx. Namun sayang, ia tidak mau dikonfirmasi dan menjawab telepon. Pesan pendek pun tidak dibalasnya. 

Sejumlah elemen masyarakat Kabupaten Nias Utara mengharapkan Bupati Nias Utara Marselinus Ingati Nazara melalui Dinas Pendidikan dan penegak hukum agar segera mengambil sikap tegas. (ken)


back to top