Potensi Pidana KONI Pekanbaru Kian Tercium, Siapa Bakal Terjerat ?

Posted by On Friday, October 20, 2017


Pekanbaru, (puterariau.com)

KONI Pekanbaru ternyata menjadi gula bagi semut-semut Pekanbaru. Dimana anggaran KONI masih menjadi incaran bagi pengurusnya yang memang sudah terbiasa dengan permainan hitam anggaran. Termasuk anggaran KONI yang ditaksir tak jelas peruntukannya sekitar Rp.900 juta rupiah. Siapa yang menikmatinya ?

Dari penelusuran Putera Riau, sekitar Rp.2,8 miliar yang digunakan baru Rp.1,9 miliar yang ada SPJnya. sekitar Rp.900 juta lagi raib entah kemana alias tak memiliki SPJ. Korek-korek informasi dari internal KONI sendiri, kondisi KONI Pekanbaru kepengurusan Amran Tambi sedikit kacau sejak beberapa waktu lalu.

Mantan Ketua KONI Pekanbaru, Amran Tambi yang coba dikonfirmasi Putera Riau pun enggan memberikan komentarnya. Ketika Putera Riau menyebutkan inti permasalahan, Amran Tambi buru-buru menyudahi pembicaraan. "Maaf saya sedang di kediaman Pak Gub," ujarnya sembari menutup sambungan telepon.

Untuk melacak ke bawah, Putera Riau mencoba menghubungi salah satu pengurus Cabor di Pekanbaru. Martias, dari cabor Pencak Silat mengaku bahwa masih ada uang ATK yang dijanjikan oleh KONI Pekanbaru kepengurusan Amran Tambi yang tak diterima saat ini. "Padahal mereka menjanjikan dari tahun 2016 lalu, sampai sekarang tak ada konfirmasi. Padahal dana ATK itu sudah dicairkan, tapi asalan mereka dipakai dulu," ujarnya.

Pihaknya sudah jenuh mempertanyakan hal itu dalam kurun waktu satu tahun. Apalagi Asmaini, bendahara Amran Tambi sudah mengakuinya untuk segera membayarkan uang ATK cabor Pencak Silat tersebut. "Ya, janjinya dah hampir satu tahun," ungkapnya lagi saat dikonfirmasi Putera Riau.

Asmaini yang coba dihubungi Putera Riau sangat sulit. Minggu pertama bulan Oktober, ponselnya masih bisa ditelpon, meskipun tak pernah mau menjawab. Namun, beberapa waktu ini, saat coba di-hunting kembali, ia sudah mengaktifkan panggilan sibuk, dan tak bisa dikonfirmasi. Ternyata, ketakutan itu membuat pihaknya semakin menutup diri dari upaya konfirmasi dari insan pers.

Ketua DPRD Pekanbaru, H. Syahril saat dihubungi Putera Riau mengaku belum menerima laporan terkait kisruh KONI Pekanbaru secara tertulis. Ia masih sebatas mendengar cerita dari kalangan wartawan. H. Syahril berharap pihak-pihak terkait melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap informasi yang telah beredar.

"Ketika nanti sudah diadit BPK, inspektorat dan pihak lain, tentu mereka akan memberikan laporan ke DPRD. Jika memang ada potensi pidana, penegak hukum tentu akan melakukan penyelidikan dan penyidikan. Saat ini saya belum bisa memberikan keterangan apa-apa, karena masih menunggu laporan," ungkap Ketua DPRD Pekanbaru itu.

Dalam catatan Putera Riau, ada beberapa pelanggaran KONI Pekanbaru era Amran Tambi yang harus diusut tuntas. Pertama mengenai pemakaian anggaran tanpa melalui rapat anggota, memberi bantuan pada cabang olah raga yang tidak termasuk dalam keanggotaan KONI yang diduga ada 'main mata' antara Ketua Amran Tambi dan pengurusnya, ketiga penggunaan dana sisa hibah tidak sesuai peruntukan yang dicairkan tanpa perencanaan sekitar Rp.900 juta.

Amran Tambi juga melakukan penarikan dana Rp.65 juta pada tanggal 30 Juli 2017 pasca pemberhentiannya sebagai Ketua KONI Pekanbaru tanggal 28 Juli 2017. (beni/fd/pr/tirai)







Next
« Prev Post
Previous
Next Post »