PHK 'Paksa' Oleh Chevron, SARBUMUSI Minta Pemerintah Evaluasi Kinerja Manajemen Perusahaan

Posted by On Wednesday, October 11, 2017


Pekanbaru, (puterariau.com)

Manajemen PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) kembali sengaja menciptakan kegaduhan terhadap karyawannya. Mungkinkah ini bagian skenario menakut-nakuti karyawannya ?

Sebagaimana diketahui, berbagai program rekayasa Chevron tersebut mulai muncul di permukaan. Bukan sebagai hantu lagi, namun sudah nyata di depan mata.

Salah satunya pada PHK sepihak yang dipaksakan PT. Chevron Pacific Indonesia pada karyawannya yang tergabung dalam SPNC. Dalam hal ini, SARBUMUSI mengutuk keras perlakuan manajemen Chevron yang kian amburadul dalam PHK paksa yang diterapkan.

Pemecatan sepihak Andi Kiswanto #22796 memperlihatkan bobroknya sistim manajemen di Chevron. Dimana Sdr. Andi Kiswanto dianggap melakukan pelanggaran PKB Pasal 115 ayat 8, dengan ceroboh atau sengaja membiarkan pekerja lain atau Kepala kerja dalam keadaan bahaya di tempat kerja.

Chevron berasumsi bahwa karyawan termasuk dalam kategori pelanggaran yang menyebabkan diri sendiri atau orang lain terancam bahaya besar, atau melanggar peraturan keselamatan yang ditentukan oleh Perusahaan.

Pihak SPNC, Serikat Pekerja Nasional Chevron menolak keputusan Perusahaan untuk melakukan PHK terhadap anggota SPNC, Andi Kiswanto.

Disebutkan bahwa kejadian pada 22 Februari 2017 adalah sebuah 'nearmiss', bukan accident. Kemudian kejadian ini tidak tercatat sebagai DAFW dan TRI.

Andi Kiswanto dalam tanggapanya menegaskan bahwa ia tidak menerima keputusan Chevron tersebut. Karena ada kasus yang lebih menyebabkan fatality, justru tidak di PHK.

Pihak SPNC pun akan menggelar aksi damai di depan Main Office Rumbai 16 Oktober mendatang terkait PHK sepihak oleh Chevron yang merupakan bentuk intimidasi dan seolah-olah menakut-nakuti karyawan lain.

Ketua SARBUMUSI basis Chevron, Nofel SH MH cukup heran melihat manajemen Chevron mem-PHK anggota SPNC secara semena-mena tanpa melalui prosedur yang seharusnya.

"SARBUMUSI sangat kecewa terhadap putusan manajemen Chevron. Kita siap membantu pengurus SPNC secara total untuk menghentikan tindakan semena-mena Perusahaan ini kalau memang diminta," tegas Nofel.

SARBUMUSI minta kepada manajemen CPI untuk menghentikan intimidasi-intimidasi seperti ini terhadap karyawannya.

"Janganlah pakai cara-cara melanggar hukum untuk mengurangi karyawannya. SARBUMUSI minta ke Pemerintah untuk melakukan pengawasan sekaligus tindakan terhadap manajemen yang semena-mena ini," sebutnya.
Albert Simanjuntak, Presiden Direktur Chevron yang diam-diam tapi menghantam karyawan CPI

Sementara itu, Ketua Umum SARBUMUSI Mitakikef, Drs. Umrah HM Thaib mengutuk keras perlakuan manajemen Chevron yang tak berprikemanusiaan tersebut.

SARBUMUSI setelah mengamati permasalahan yang terjadi selama ini di Chevron terlihat manajemen Chevron sekarang ini sangat arogan dan membahayakan hukum Ketenagakerjaan di Indonesia.

"Untuk itu Sarbumusi minta kepada Pemerintah (Presiden, Menteri ESDM, Menteri Ketenagakerjaan RI dan SKK Migas) untuk mengevaluasi kinerja dari manajemen Chevron sekarang ini yang selalu membuat kebijakan yg bertentangan dengan Peraturan dan perundangan RI," pintanya.

Ia meminta agar Presiden Direktur Chevron, Albert Simanjuntak dievaluasi kembali. "Jika memang low performance, membahayakan perusahaan dan hukum, harus segera diganti," tegas Umrah. (beni/fadil/pr)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »