Pekanbaru, (puterariau.com) --++--Dari informasi yang beredar di lapangan, kisruh KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Pekanbaru disebabkan carut marut masalah kepengurusan sebelumnya yang dipegang oleh Amran Tambi.
Beberapa permasalahan yang dikutip Putera Riau antara lain pemakaian anggaran tanpa melalui rapat anggota, memberi bantuan pada cabang olah raga yang tidak termasuk dalam keanggotaan KONI.
Seakan ada 'main mata' antara pengurus KONI (Ketua Amran Tambi) dengan pengurus Cabor tersebut.
Kemudian penggunaan dana sisa hibah tahun 2016 yang tidak sesuai dengan peruntukan yang dicairkan tahun 2017 tanpa perencanaan sebesar Rp. 400 juta.
Tambi juga melakukan penarikan dana Rp. 65 juta pada tanggal 30 Juli 2017. Padahal SK pemberhentian Tambi sebagai Ketua Koni tanggal 28 Juli 2017. Ada dugaan penyalahgunaan wewenang dan melakukan tindak pidana korupsi terkait hal ini.
Yang lebih parah adalah tidak adanya laporan pertanggung jawaban (LPJ) anggaran KONI tahun 2016 yang seharusnya paling lambat dilaporkan pada tanggal 10 Januari 2017.
Arman Tambi yang dikonfirmasi Putera Riau pada Minggu (15/10) enggan berkomentar terkait masalah ini.
"Maaf saya sedang di kediaman Pak Gub," ringkasnya sembari mematikan ponselnya.
Demikian dengan Bendahara Arman Tambi, Yasin yang dikonfirmasi Putera Riau mengelak saat ditanyakan hal tersebut.
"Ke Asmaini saja, beliau lebih tahu," pungkasnya. (beni/fdl/pr)
