Batam, (puterariau.com)
Di tengah krisis ekonomi yang melanda negeri ini, Kota Batam khususnya tentu menjadi keprihatinan tersendiri bagi sejumlah kalangan. Lalu ketika ada kantor megah sekaliber KPLP berdiri kokoh yang notabene menggunakan uang rakyat, tentu rakyat bertanya apakah urgensinya bagi kehidupan mereka saat ini ?
Jangan-jangan keberadaan kantor itu hanya uang keluar rakyat saja karena tidak ada kegiatan sama sekali selama ini yang terlihat. Pokoknya habis anggaran rakyat hanya untuk membayar gaji pejabatnya yang tak karuan kerjanya.
Kepala kantor KPLP Batu Ampar Pemerintah Kota Batam mulai tertutup dengan awak media. Entah
ada rahasia apa yang disembunyikan di kantor tersebut, namun yang pasti tidak ada lagi keterbukaan informasi pada publik di lingkup KPLP.
Bahkan ketika hendak dijumpai untuk konfirmasi seputar program kedepan, Kepala KPLP selalu beralasan berada di luar karena menjalankan dinas.
Alasan lain yang sering disampaikan para penjaga piket yang cuek kepada wartawan ketika para pejabat ini enggan menjumpai wartawan, yakni sedang rapat. Entah rapat apa yang dilakukan, namun yang jelas berkali-kali rapat pun tak ada efeknya bagi masyarakat. Bahkan rapat yang dilakukan sama dengan uang keluar bagi rakyat, begitulah agaknya perumpamaan saat ini.
Seyogyanya, masyarakat membutuhkan transparansi atau keterbukaan dari pejabat terkait capaian atau rencana program kerja kedepan yang dapat disampaikan.
Apalagi dengan adanya Undang-Undang (UU) Keterbukaan Informasi Publik yang memberi hak bagi masyarakat untuk mengetahui capaian kerja dinas yang ada di daerah ini.
Dengan kondisi sekarang di kantor KPLP membuat tanda tanya besar oleh publik apakah urgensinya kantor KPLP itu bagi masyarakat disaat ekonomi Indonesia, Batam khususnya hancur-hancuran ? (rega/alfis/tim)