Taluk Kuantan, (puterariau.com)
Proyek pembangunan tiga pilar berupa pasar modern, hotel dan kampus Uniks sampai saat ini menjadi polemik di tengah masyarakat. Pasalnya semenjak dimulai pembangunan sampai saat ini, ketiga bangunan tersebut belum juga difungsikan yang berakibatnya ratusan milyar dana APBD terkesan mubazir, meskipun bangunan tersebut hampir seratus persen sudah selesai dibangun.
Hal tersebut dikatakan, Febri Ketua DPC Pospera Kuansing kepada puterariau.com Selasa (26/9/2017). "Ya tadi bersama beberapa teman Pospera melakukan audensi dengan Bapak Kajari beserta bapak Kasie Intel Kejaksaan Negeri Kuansing terkait belum dioptimalkanya proyek tiga pilar. Dalam diskusi tadi pada prinsipnya Kajari mendukung langkah Pemkab Kuansing apabila proyek tiga pilar tersebut akan difungsikan sesuai peruntukannya," katanya.
“Kajari dan Pospera mendorong Pemkab Kuansing untuk segera memfungsikan proyek tiga pilar karena sangat bermanfaat bagi masyarakat, apalagi saat ini para pedagang berjualan di pasar lumpur. Andaikata pasar modern dioptimalkan penggunanya, tentunya, para pedagang bisa dipindahkan ke pasar tersebut,” ujarnya.
Ditambahkan dengan adanya hotel Kuansing serta kampus Uniks, apabila secepatnya direalisasikan penggunaannya selain bisa menambah pendapatan asli daerah juga bisa memberikan ruang kepada masyarakat luar Kuansing untuk melakukan perkuliahan di kampus Uniks, namun apabila dibiarkan terus proyek tiga pilar tersebut, tentu lambat laun akan rusak dimakan rayap karena tidak terawat,” tukasnya.
Secara terpisah, H. Mursini Bupati Kuansing, sampai berita ini diunggah belum dapat dimintai tanggapanya terkait adanya dorongan dari Kajari dan Pospera Kuansing, agar proyek tiga pilar difungsikan belum dapat dimintai konfirmasinya. (pr)