Batam, (puterariau.com)
Perusahaan air minum yang dikelola pihak asing ternyata jauh lebih parah pelayanannya. Kalau memang harus hancur-hancuran juga kenapa tidak memakai perusahaan anak negeri saja ? Toh, air tetap tak kunjung mengalir jua...
Ratusan warga dari Buana Impian 2 Tembesi Kecamatan Sagulung melakukan unjuk rasa ke kantor Adhya Tirta Batam (ATB) di kantor SP Plaza Senin pagi (04/09/2017).
Massa meminta agar perusahaan pengelola air bersih batam (ATB) tersebut bekerja melayani pelanggan, salah satunya bagaimana agar bisa air mengalir dan lancar secepatnya di Perumahan Buana Impian 2 dan Citra Laguna 2 yang ada di Kota Batam.
Menurut perwakilan warga Sofu, tuntutan itu mesti bisa dikabulkan terkait permintaan warga agar air segera mengalir lancar di Perumahan Bunga Impian 2 khususnya dan Kota Batam pada umumnya.
margin-right: 1em;">

Sebuah surat pemberitahuan dari ATB
Selama ini pihak ATB terkesan tidak mengindahkan keluhan warga. Mereka semestinya memberikan pelayanan yang prima bukan justru membiarkan terus menerus tidak ada tanggapan. Warga merasa dirugikan dan menilai pihak ATB beritikad buruk.
"Buktinya dari semenjak tahun 2016 lalu ATB udah punya perjanjian dengan warga. Udah kami sampaikan sampai sekarang, tak juga ada perbaikan dari ATB," ujar warga Sofu.
Menurut Sofu di Indonesia, setiap daerah air bersihnya dikelola oleh pemerintah. Sementara di Batam, air dikelola oleh pihak swasta yang merupakan warga asing.
Dengan kebijakan Pemerintah ini, warga Batam khususnya warga Buana Impian 2 merasa terzolimi.
"Pemerintah Batam juga bisa mengelola air di Batam, kenapa harus orang asing yang mengelola selama ini," kesalnya.
Jika permintaan Kami tidak segera direspon oleh pihak ATB, Sofu mengaku akan melakukan aksi kembali dengan massa yang lebih banyak.
Dalam aksi selanjutnya, akan melakukan aksi di satu titik saja yaitu di depan kantor ATB Batam Centre.
"Kami tidak main-main," ujarnya. (alfis koto)