Pekanbaru, (puterariau.com) ----
Pengaruh jabatan dan duit ibarat saling berkaitan. Siapapun bakal tergiur dengan jabatan karena berdampak adanya uang masuk. Demikian pula terhadap keberadaan KONI Pekanbaru yang diperebutkan antara Anis Murzil dan Amran Tambi. Mereka saling serang baik dari statemen maupun opini terkait posisi Ketua Koni Pekanbaru.
Dengan lihai dan matang, Anis Murzil yang disebut publik Pekanbaru sebagai anak emas big bos Pekanbaru ini berhasil 'merampas' posisi Ketua KONI Pekanbaru yang sebelumnya dijabat oleh Amran Tambi. Itu sebuah kewajaran karena bagaimana kinerja Anis yang disebut sejumlah kalangan jauh lebih baik dari Amran Tambi. Tapi itu masih sebatas pernyataan kubu Anis, lalu bagaimana dengan kubu Amran Tambi ?
Disebutkan bahwa dana KONI Pekanbaru yang ternyata sangat 'wah' itu rupanya telah dicairkan oleh KONI Pekanbaru versi Anis Murzil. Jumlahnya 3 miliar, ternyata masih ada yang khawatir jika dana itu diambil nantinya akan berdampak hukum.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Pengcab Taekwondo Kota Pekanbaru, Sondia Warman, Senin pekan lalu (11/09) bahwa sampai saat ini dirinya beserta pengurus tidak mau mencairkan dana yang sudah ada di KONI Pekanbaru karena was-was nanti dirinya dan pengurus Taekwondo Pekanbaru akan berurusan dengan penegak hukum.
Pihaknya masih gamang untuk melakukan pencairan sebelum ada kepastian hukum dari BAORI (Badan Arbitrase Olah Raga Republik Indonesia). "Maka dari itu kita belum melakukan pencairan satu persen pun terhadap dana pelatihan di KONI untuk Taekwondo," ungkapnya yang dikutip Putera Riau.
Dengan adanya dualisme kepemimpinan Amran Tambi dan Anis Murzil ini, ternyata yang dirugikan adalah atlit karena dalam beberapa waktu kedepan mereka akan melaksanakan Porprov. Ibarat kata, gajah berebut makanan besar, semut juga yang terinjak-injak.
Hal ini meskipun Ketua KONI Pekanbaru mengatakan bahwa tidak ada masalah terkait pencairan dana KONI ini, namun pihak Pencab Cabor tetap berati-hati. Apalagi Anis sesumbar mengatakan tidak masalah, ibarat bapak moyangnya adalah penegak hukum tersebut. Lihat saja fakta saat ini, sudah berapa orang kepala daerah yang sesumbar masuk penjara gara-gara awalnya menjamin tak ada masalah, demikian asumsi berkembang yang patut menjadi perhatian.
"Jangan sampai nanti ketika dana sudah diambil, ternyata berdampak hukum bagi kita. Makanya kita perlu telaah lebih mendalam lagi," kata Sondia Warman yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru ini.
Disisi lain, Ketua Pengcab Anggar, Jhon Romi mengatakan bahwa jika Pengcab Anggar menggunakan dana pribadi untuk biaya pelatihan atlit. Karena sampai saat ini Pengcab Anggar belum menerima kucuran anggaran dari APBD Kota Pekanbaru.
"Kita sangat menyayangkan terjadinya dualisme kepengurusan ini, karena yang dirugikan adalah atlit yang akan mengharumkan nama Kota Pekanbaru. Meskipun belum ada menerima pencairan dana, Pengcab Anggar masih melakukan pelatihan dengan menggunakan dana pribadi," katanya.
Romi meminta Ketua KONI versi Anis mampu menahan diri terkait pencairan anggaran tersebut karena status Ketua KONI masih disengketakan.
"Meskipun Anis sudah menerima SK dari KONI Riau, mestinya dia harus lebih sabar, karena masih status quo setelah dilakukan gugatan oleh KONI versi Amran Tambi," katanya.
Pencairan Dana 3 Miliar Bikin KONI Amran Tambi Kaget
Walaupun KONI Pekanbaru dalam sengketa dan telah sampai ke ranah BAORI, ternyata Pemko Pekanbaru 'ngotot' mencairkan anggaran 3 miliar yang diketuai KONI Anis Murzil, ada apa ? Tentunya menjadi keheranan publik selama ini yang dana KONI itu besar, namun jarang dipublikasi kemana saja postnya.
Pencairan dana hibah itu cukup mengagetkan KONI Pekanbaru yang diketuai oleh Amran Tambi. Menurut Kuasa hukumnya, Taufik Tanjung SH, pihaknya sangat terkejut mendengar informasi yang ada dana yang diberikan pada KONI versi Anis Murzil.
"Padahal kasus dualisme kepemimpinan itu saat ini masih dalam status quo, karena KONI versi Tambi menggugat SK No.41/2017 yang dikeluarkan oleh KONI Riau untuk KONI versi Anis Murzil," ujar Taufik yang dikutip dari media Propinsi Riau.
Seharusnya, kata Taufik, KONI versi Anis belum bisa melakukan pencairan karena masih ada gugatan yang harus diselesaikan di BAORI. "Jika ini mereka lakukan tentu akan bermasalah di kemudian hari jika KONI versi A Tambi dimenangkan BAORI," katanya.
Taufik Tanjung mengemukakan bahwa jika KONI versi Amran Tambi menang, Anis akan mendapat masalah besar, bahkan Anis bisa dipidana atas pencairan keuangan KONI Pekanbaru tersebut. Bahkan Taufik berpendapat dan memastikan bahwa Anis akan bermasalah, sebab mencairkan anggaran dalam status quo.
"Lihat saja nanti, kalau KONI versi A Tambi menang, maka KONI versi Tambi akan pidanakan Anis, meskipun dana tersebut dikembalikan mereka. Kita tidak akan terima, dan Anis bisa dijerat dengan penggelapan dana APBD Kota Pekanbaru," kata Taufik.
Anis Sebut Pencairan Sesuai Prosedur
Sementara itu mengenai pencairan dana KONI Pekanbaru yang dicairkan, Ketua KONI Pekanbaru, Anis Murzil angkat bicara. Kepada Putera Riau ia mengaku sudah sesuai prosedur dan SK yang diterbitkan KONI Propinsi Riau. "Jangan pakai katanya, gak baik ya," ujar Anis.
Ia meminta untuk menanyakan langsung hal ini ke BAORI biar jawaban pas dan puas. "Nanti kalau saya yang jawab gak percaya. Kalau nanti berujung gak penjara gimana, berani tanggung jawab dengan statemen itu," gertaknya.
Disebutkan bahwa yang menetapkan status quo bukan pihak yang bersengketa tapi harus putusan pengadilan, dalam hal ini BAORI. "Coba tanya ke Pengacara itu, apakah BAORI ada menetapkan status quo ?" ujarnya. Hal ini ditujukan pada pengacara Amran Tambi yang disebut tak memahami konteks masalah.
Ketua KONI, Anis Murzil meminta publik dan media hati-hati terhadap pembohongan publik yang bisa saja dilakukan oleh kubu KONI Amran Tambi.
Anis menegaskan bahwa pihaknya tidak mau berpolemik di media. "Kami ingin fokus bekerja. Anggota KONI (Cabor) sudah tau semua, biar aja waktu yang menjawab semuanya," katanya.
Disinggung ingin fokus bekerja dan tidak mau berpolemik merupakan senjata andalan beberapa tersangka korupsi selama ini, ia menyangkal hal itu. "Jangan samakan semua kasus, kami ingin bekerja, Izinkan kami bekerja fokus untuk Porprov. Semua masalah nanti akan terjawab setelah keputusan BAORI," kelit Anis pada pimpinan redaksi Putera Riau.
Dalam keterangannya yang disimpulkan Putera Riua, Anis yakin bahwa dirinya fokus dan ikhlas bekerja tanpa pamrih dan embel-embel duit 3 miliar. Kita lihat saja, apakah tidak ada fee, atau.... (pr/doc/rls)