PPMR tetapkan persyaratan kandidat Gubri, tampak Pimpinan Putera Riau hadir
Pekanbaru, (puterariau.com)
Pekanbaru, (puterariau.com)
Perkumpulan Persebatian Pemuka Masyarakat Riau (PPMR) menetapkan 7 kriteria Calon Gubernur Riau periode 2018-2023 yang wajib ada pada kandidat.
Tujuh kriteria yang harus dimiliki calon Gubernur Riau mendatang antara lain yang pertama, memenuhi semua persyaratan normatif yang telah ditetapkan oleh UU Pilkada.
Kedua, Calon Gubernur Riau merupakan putera ‘Anak Riau Negeri Melayu’ berkeperibadian islami sebagaimana yang dirumuskan oleh PPMR. Identitasnya jelas dan betul-betul peduli terhadap kondisi negeri Melayu.
Ketiga, mengetahui dan memahami serta menghayati maksud dan filosofis yang terkandung dalam ‘Persebatian Melayu’.
Keempat adalah mengetahui, memahami dan menjalankan adat budaya dan kultur Melayu Riau dalam kehidupan kesehariannya. Bukan sebatas retorika semata, namun track record dan keseharian mengandung etika dan budaya melayu.
Kelima, memiliki integritas yang teruji dan terpuji serta bebas dari berbagai permasalahan hukum (korupsi, kolusi dan nepotisme). Jika ada suara sumbang terkait kasus yang menjerat, berarti ada 'cela' yang bisa merusak kandidat, sehingga jika terpilih nantinya, calon terpilih tak berani bersuara atas kepentingan rakyat Riau. Calon yang diterpa kasus hukum bisa menjadikan calon itu bagaikan 'lembu' yang bisa ditarik hidungnya demi suatu kepentingan.
Keenam, memiliki karakter kepemimpinan yang kuat dan efektif. Artinya, selain memimpin, ia mempunyai kharisma dan aura pemimpin itu sendiri.
Ketujuh, memiliki wawasan dan pengalaman bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta hubungan regional, nasional dan internasional,.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Badan Musyawarah PPMR, Kol. Inf (purn) H. Agus Ramadhan, dalam konferensi pers di Hotel Pangeran Pekanbaru, Senin kemarin (14/8/2017).
Hadir pula saat itu Ketua Umum PPMR Nasrun Effendi, dan Drs. Umrah HM Thaib selaku Sekretaris Eksekutif, Ruswandi wakil bendahara serta beberapa pengurus PPMR lainnya.
Pada kesempatan ini, Ketua Umum PPMR Nasrun Effendi menjelaskan bahwa ketujuh kriteria yang telah mereka susun ini nantinya akan disampaikan langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), KPU Pusat/KPUD, Pimpinan Parpol Pusat/Daerah dan semua pemangku kepentingan (stake holder) yang terkait dengan proses Pilkada Gubenur Riau.
“PPMR akan menyampaikan surat Rekomendasi tersebut kepada semua stake holder Pilkada Gubernur. Selanjutnya, PPMR akan bekerjasama dengan ‘Poros Muda Riau’ mengadakan ‘Diskusi Panel Bedah Kandidat Gubernur Riau 2018-2023’ yang insya Allah akan diadakan akhir Agustus ini," ujar Nasrun Effendi.
PPMR akan mengundang semua bakal calon yang sudah mendeklarasikan dirinya maju pada Pilkada Gubernur ini. Panel diskusi ini akan dihadiri oleh umum terbatas, antara lain BEM se-Riau, Pengurus Parpol, Pengurus Ormas, KPUD se-Riau dan Pejabat Sipil/Militer.
"Harapan kita, agar Parpol pengusung lebih mudah menentukan figur yang berkualitas sesuai alur patut yang akan diajukannya sebagai Calon Gubernur Riau,” sebutnya.
Saat ini, selain Gubernur Arsyadjuliandi Rachman (petahana), sudah beredar pula spanduk dan baliho dari bakal calon Gubernur Riau antara lain, Syamsurizal (mantan Bupati Bengkalis) yang elektabilitasnya makin melejit akibat track record dan prestasi terbaiknya, Syamsuar (Bupati Siak), HM Harris (Bupati Pelalawan), Achmad (mantan Bupati Rohul), Irwan Nasir (Bupati Meranti), Lukman Edy (Anggota DPR RI), Edi Tanjung (Anggota DPR-RI), Firdaus (Walikota Pekanbaru) dan sejumlah nama-nama lain yang sedang menyusul.
Masyarakat menginginkan Gubernur Riau mendatang adalah 'Best of the best', artinya Pilgubri ini bukan ajang coba-coba semata lagi. Persoalan Riau yang kian komplit harus bisa dibenahi oleh pemimpin Riau kedepan.
Satu hal pasti adalah rakyat Riau butuh kepastian, bukan PHP pemimpin yang selama ini masih terus terjadi. Butuh sosok yang berani berkorban untuk rakyat, sehingga mereka dapat terayomi. Baik itu persoalan lapangan kerja, wirausaha, kemandirian, budaya, ekonomi, dan lain sebagainya. (beni/ari/fadil/adv)